Labor
Terlarang
Di suatu sekolah menengah atas atau bisa di
singkat SMA ada 3 orang cewek yang bernama Tira,Siska,dan Ria, mereka sahabat
dekat dari awal masuk SMA. Di antara ke 3 cewek itu ada 3 orang cowok yang
menjadi sahabat mereka yang bernama Rio,Angga,dan Ray mereka mulai menjadi
sahabat setelah kelas 2 SMA. Setiap sekolah pasti memiliki kisah tersendiri,
baik itu kisah prestasi atau kisah yang tidak orang lain percaya, yaitu kisah
gaib.
Ketika itu ke 3 cewek itu sedang duduk
di kantin, maklum pada saat itu jam istirahat sekolah sedang berlangsung. Ke 3
cewek itu menunggu ke 3 sahabat cowok yang belum keluar dari kelas mereka.
‘kemani ni mereka Sis, kok belum
datang juga’ kata Ria dengan wajah yang kesal.
‘iya sabar mungkin guru mereka belum
memperbolehkan mereka untuk istirahat’ jawab Siska.
Cukup
lama menunggu akhirnya mereka datang dengan tergesa-gesa.
‘maaf
telat, kami baru di perbolehkan istirahat’ kata Angga.
‘iya tidak apa-apa kok Angga’ kata Siska.
‘jadi nanti kita mau belajar bersama
dimana ?’ tanya Tira.
‘di rumah kamu gimana Tira?’ jawab Rio
dengan nada becanda.
‘tidak bisa nanti kalian berantakin
rumah gue’ kata Tira.
‘ya sudah jangan berantem, gimana
kalau di labor di belakang sekolah, biasanya di sana kan sepi kalau pulang
sekolah, jadi habis pulang sekolah kita langsung kesana’ kata Siska.
‘oke, tapi jangan ada yang telat lagi
ya’ jawab Ria.
Setelah
lama mendiskusikan tempat belajar akhirnya bel sekolah pun berbunyi dan ke 6
sahabat itu kembali ke kelas masing-masing. Beberapa jam belajar dan sampai
masuk waktunya pulang sekolah. Ke 3 cewek ini mulai menuju ke labor kosong di
belakang sekolah, ketika mereka berjalan , mereka bertemu dengan pak Susdi
seorang penjaga sekolah.
‘mau kemanani dek?’ tanya pak Susdi.
‘mau ke labor kosong untuk belajar kelompok pak’ jawab Tira.
‘jangan pernah kesana dek, pokoknya
jangan’ kata pak Susdi dengan wajah ketakutan.
‘memangnya kenapa pak?’ tanya Siska
dengan penasarannya.
Saat
itu juga penjaga sekolah itu menceritakan kisah labor tersebut. Bermula dari
kabar penjaga sekolah yang mengatakan kalau di sekolah ini mempunyai penunggu
yang suka meminta tumbal setiap tahunnya bahkan labor tersebut tidak pernah di
gunakan,terlebih lagi tukang yang membangun labor itu setelah selesai membangun
labor itu satu persatu mati secara tidak wajar. Mereka akhirnya tidak jadi
untuk menuju kesana. Namun, salah seorang dari 6 sahabat itu ada yang penasaran
sehingga berfikir untuk kesana suatu waktu.
Keesokan harinya di jam istirahat
berlangsung, beberapa siswi mengalami kesurupan yang di akibatkan karena
bermain di halaman labor kosong tersebut. pada siang yang panas itu, kedua siswi
itu langsung di bawa ke musholla untuk di tenangkan dari kesurupan yang
merasukinya. Cukup sulit membuat kedua siswi itu sadar, bahkan paranormal yang
mau menyembuhkannya kesulitan di karenakan siswi tersebut meronta-ronta. Doa
demi doa cara demi cara sudah di lakukan dan akhirnya kedua siswi tersebut
sadar dengan keadaan yang sangat lemas. Kedua siswi tersebut di pulangkan dan
pelajaran tetap di lanjutkan. Sebelum masuk ke dalam kelas Ria melihat
paranormal itu memanggil beberapa guru untuk membicarakan sesuatu tentang apa
yang di alami kedua siswi itu. Memang kesurupan sudah jadi kebiasaan di sekolah
mereka. Bahkan tiap tahun ada saja kecelakaan yang menyebabkan kematian.
Penyebab kematian itu masih jadi tanda tanya tapi yang jelas korban yang
meninggal di sebabkan bermain atau melewati labor kosong tersebut.
Suatu hari ketika di kantin, ke 6
sahabat itu berdiskusi soal belajar kelompok lagi dan kali ini mereka belajar
di rumah Siska. Setelah semuanya berkumpul di ruang tamunya Siska, mereka
memang membuka buku pelajaran tapi bukannya belajar, mereka malah membahas
masalah kesurupan yang sering di alami teman-temannya di sekolah mereka.
‘gue penasaran ni soal labor itu,
gimana kalau kita buktikan saja kebenaran labor itu’ kata Ria dengan
semangatnya. Ria adalah seorang yang suka dengan yang namanya filem horor
makanya dia semakin penasaran dengan apa yang di alami teman-temannya itu.
‘boleh juga tu, gue juga penasaran’
jawab Ray. Ray memiliki hobi yang sama dengan Ria, jadi tentu mereka punya
semangat yang sama. Teman-teman yang lain menyetujui rencana mereka berdua
kecuali satu Siska.
‘jangan itu sangat berbahaya’ kata Siska
dengan wajah yang kali ini benar-benar ketakutan.
Walau
Siska menolak, teman-temannya trus memaksanya jadi mau tidak mau dia mengikuti
teman-temannya dengan sangat terpaksa. Sore itu juga mereka berenam pergi ke sekolah
dengan menggunakan mobil Tira. Sesampai di depan pagar sekolah, Rio keluar dari
mobil dan membuka pagar sekolah yang belum terkunci. Kebetulan di sekolah ini
tidak ada jam belajar sampai sore, jadi setiap sore di sekolah ini selalu sepi
dan memang sepinya sekolah ini membuat suasana menjadi sedikit mengerikan. Sebelum
mereka menuju ke labor Siska bertanya sekali lagi ke teman-temannya.
‘apa kalian yakin teman-teman ?’ kata
Siska dengan seriusnya.
‘yakin, tenang saja kita tidak ngapa-ngapain
kok, Cuma datang dan liat-liat keadaan disana’ jawab Ray dengan santainya.
Dan
akhirnya mereka pergi ke belakang sekolah. Sesampai di halaman labor, suasana
sedikit berbeda, bulu-bulu di tangan pada merinding semua, udara disana dingin
padahal disana tidak ada angin yang berhembus, halaman yang dipenuhi daun-daun
kering yang seakan tidak pernah di bersihkan. Dua orang yang memiliki hobi yang
sama itu semangat sekali sesampai di halaman. Namun, berbeda dengan Tira, dia
tiba-tiba ketakutan, dia langsung memegang tangan Siska. Seakan melihat sesosok
makhluk yang sangat mengerikan, Tira terus mengajak teman-tamannya untuk
kembali ke mobil, teman-temannya tetap
ingin menuju ke labor itu, sebelum masuk kehalaman labor Ria mengambil
hp nya dan memotret halaman labor itu. Setelah mengambil foto halaman lalu dia
memotret teman-temannya. Setelah selesai foto-foto mereka mulai memasuki
halaman labor dan baru satu langkah di dalam halaman tiba-tiba Tira pingsan
dengan wajah yang sangat pucat, karena Tira pingsan mereka langsung bergegas
mengangkat dan membawanya ke mobil dan Rio yang menyetir langsung menuju
puskesmas terdekat. Sesampai di puskesmas Tira langsung di rawat dan diberi obat
penambah tenaga, karena kata Dokter Tira mengalami Dehidrasi dan kekurangan
tenaga yang luar biasa. Tidak lama dirawat, akhirnya Tira sudah bisa di bawa
pulang dan sejak saat itu mereka tidak banyak bercerita, bahkan kebiasaan
belajar bersama pun tidak terjadi lagi.
Suatu malam Ria sedang
berbaring-baring di kamarnya. Dia masih memikirkan kejadian yang terjadi pada
saat temannya pingsan. Pada saat itu juga dia ingat kalau dia punya foto-foto
sewaktu di halaman labor itu. Saat itu juga Ria bangkit dari tempat tidur dan
mencari hpnya, cukup lama mencari akhirnya ketemu, dia memang terkadang pelupa
sehingga untuk barang-barang pribadi saja bisa hilang entah kemana. Ketika dia
melihat hasil foto di halaman itu, dia tidak melihat apapun selain hasil foto
yang gagal, yang terlihat hanya warna hitam yang tidak menggambarkan apapun. Padahal,
pada saat itu dia banyak memotret
halaman, karena dia masih penasaran dia coba memindahkan hasil foto itu ke
laptop dengan tujuan supaya hasil fotonya bisa terlihat. Namun, tetap saja
hasil foto itu tidak memperlihatkan apapun selain gambar gelap seperti memotret
di kegelapan malam. Tapi tidak semua hasil fotonya yang gagal ada satu foto
yang tidak gagal yaitu foto teman-temannya sebelum memasuki halaman labor itu.
Awalnya dia melihat hasil foto itu biasa saja, namun lama kelamaan setelah dia
melihat seteliti mungkin, akhirnya dia melihat sesuatu yang ganjil dari foto itu. sesuatu yang
membuat dia menjadi tambah semangat walau sedikit takut dan merinding, yang dia
lihat dari foto itu adalah sesosok perempuan yang berada di belakang Tira,
didalam foto itu hantu wanita itu memegang bahu Tira, walau gambar wanita itu
tidak terlihat jelas atau bisa di bilang samar-samar, tapi kalau di lihat
dengan lebih teliti akan terlihat dengan jelas.
Keesokan paginya Ria sangat
bersemangat untuk datang kesekolah dan menceritakan tentang apa yang dia
dapatkan. Sewaktu istirahat dia meminta untuk berkumpul sepulang sekolah,
beberapa temannya heran kenapa dia tiba-tiba meminta berkumpul sepulang
sekolah.
‘ada apa dengan mu Ria?’ tanya Tira.
‘bisakah kita nanti sepulang sekolah berkumpul
seperti biasa ?’kata Ria.
‘bisa, tapi kenapa kok tiba-tiba
ngajak berkumpul ?’ tanya Siska.
‘yang penting kita ngumpul-ngumpul
saja dulu nanti gue kasih tau’ jawab Ria dengan wajah yang kali ini benar-benar
serius.
‘baiklah nanti datang saja kerumah
gue, kita ngumpul di rumah gue saja’ kata Siska.
Dan
mereka pun kembali ke kelas mereka masing-masing untuk belajar lagi. sepulang
sekolah, mereka pulang kerumah masing-masing dan setelah itu baru menuju
kerumah Siska.
Dirumah Siska 3 sahabatnya sudah
terkumpul, tinggal nunggu 3 lagi. tidak lama menunggu akhirnya lengkap juga ke
6 sahabat itu.
‘kita sudah berkumpul,jadi apa yang
mau kamu katakan Ria?’ tanya Tira.
‘maaf
sebelumnya kalau gue harus membahas masalah ini, tapi gue mendapatkan
sesosok makhluk penunggu labor yang ada di foto di hp gue’ kata Ria sambil
membuka hp dan membuka laptopnya untuk memindahkan data ke laptopnya.
‘kenapa kamu bahas masalah itu lagi Ria,
tapi kita janji untuk tidak membahas masalah itu lagi’ kata Siska dengan nada
yang lembut.
‘iya gue tau, tapi coba lihat foto
ini, jadi ini penyebab Tira sampai pingsan, dia membuat Tira menjadi lemas’
kata Ria sambil memperlihatkan foto hasil potretan dia.
Mereka
terdiam tapi tetap melihat foto tersebut. awalnya mereka tidak percaya. Namun,
Siska membenarkan apa yang mereka lihat.
‘apa yang kalian lihat itu benar, gue
tidak mau membahasnya karena gue tidak ingin kalian kesana karena disana sangat
berbahaya’ kata Siska dengan wajah yang serius.
‘kenapa tidak kamu bilang sejak awal
Siska?’ kata Ria.
‘gue mau bilang tapi disana mulut gue
susah untuk mengatakan itu seakan ada yang menahan mulut gue sehingga tidak
bisa terbuka’ jawab Siska.
Di
saat itu sahabat-sahabat cowok pada diam semua tidak bisa berkata-kata, pada
hal mereka ada disana juga.
‘apa yang kalian lihat di foto ini
adalah makhluk yang sering merasuki teman-teman kita yang lain, dia mempunyai
tugas sebagai penjaga perbatasa dari halaman labor itu. Di halaman itu adalah
awal masuk ke dunia gaib, ketika kamu masuk ke halaman itu, tubuhmu akan sangat
lemas bahkan kamu bisa mati kehabisan tenaga di sana dan makhluk yang di lihat
Tira adalah penjaga halaman labor yang lebih berbahaya dari si wanita itu.
Beberapa orang yang jadi tumbal itu juga di bunuh oleh makhluk yang berada di
sana, kematian mereka berbeda-beda, ada yang tambrakan dan banyak lagi kematian
yang tidak wajar’ kata Siska. Siska sejak kecil memiliki kelebihan yang sering
di bilang dengan indra ke 6. Namun, Siska tidak pernah memberi tau kelebihannya
kesiapa pun, hanya orangtuanya yang mengetahui kelebihannya itu.
‘kenapa baru sekarang kamu kasih tau kami
Siska?, pada hal kita sudah berteman lama’ tanya Tira.
‘gue hanya tidak ingin terlihat
seperti orang aneh, gue ingin terlihat seperti orang biasa saja’ jawab Siska.
‘tapi kamu keren kok Siska, gue juga
ingin punya kekuatan kayak kamu’ kata Ray sambil senyum ke pada Siska.
‘betul tu, jadi kamu santai saja ya
Siska’ kata Ria sambil memegang bahu Siska.
Di
sore itu suasana menjadi akrab kembali. Pada saat itu mereka mulai merencanakan
untuk mengambil beberapa foto tentang labor terlarang itu, jadi mereka membagi
tugas yang membawa kamera Ria dan Ray, yang membawa handicam Rio dan Angga, Siska
sebagai pemberitahu apa yang tidak mereka lihat, dan kali ini Tira tidak di
izinkan untuk ikut. Namun, walau sudah pernah pingsan dan sudah disuruh untuk
tidak ikut Tira tetap memaksa untuk ikut, dan mau tidak mau mereka
memperbolehkannya ikut.
Keesokan paginya mereka pergi untuk
sekolah seperti biasa. Namun, untuk kali ini fikiran mereka tidak fokus ke
pelajaran, tapi lebih fokus ke misi mereka untuk mencari tau seberapa mistiskah
labor itu. seperti biasa di jam istirahat mereka berkumpul dan mendiskusikan
dimana nanti mereka berkumpul dan keputusan tempat berkumpul tetap dirumah
Siska. Hari semakin siang dan jam belajar untuk hari ini pun berakhir. Mereka
bergegas pulang dan mempersiapkan peralatan untuk nanti.
Dirumah Siska mereka berdoa supaya
mereka tidak terlalu di ganggu oleh penunggu halaman itu. mereka pergi dengan
menggunakan mobil Tira. Sesampai di pekarangan sekolah, mereka turun dari mobil
dengan rasa yang sedikit menegangkan, kali ini perasaan mereka mulai di hantui
oleh rasa takut, beda dengan sebelum kejadian itu mereka masih semangat.
Sesampai di depan halaman labor itu, kamera dan handicam mulai di hidupkan.
Rekaman demi rekaman di buat. Namun, belum ada penampakan yang terlihat, sama
dengan hasil kamera yang belum ada tanda-tanda kehadiaran sang penunggu.
Sedikit demi sedikit mereka melangkah maju menuju ke halaman, semakin dekat ke
halaman suasananya semakin berbeda. Mereka mulai merasakan udara dingin, dan
Merinding. Sesampainya di perbatasan halaman, Siska mulai melihat penunggu
halaman yang dia bilang berbadan besar dan sangat mengerikan. Namun, sebelum
itu penunggu perbatasan mulai mengganggu mereka dengan cara membuat langkah
kaki mereka menjadi sangat berat, Siska mencoba mengusir dengan kemampuan yang
dia punya, walau banyak menghabiskan energinya, tapi akhirnya penunggu itu
pergi menjauh dan hanya bisa melihat mereka memasuki halaman itu. Di dalam
halaman, mereka merasakan kalau badan mereka semakin lemas terlebih lagi
penunggu halaman itu terus mengganggu dengan cara menguras energi mereka. Pada
saat itu juga Siska bertanya.
‘apakah kita harus melanjutkan ini
?’tanya Siska.
‘lanjutkan, tinggal sedikit lagi’jawab
teman-temannya dengan semangat yang masih ada.
Mereka
terus berjalan sampai akhirnya mereka di depan pintu labor. ‘Di balik pintu itu
lah pusat kekuatan dari dunia gaib di sekolah ini, disana lebih berbahaya, jadi
sebaiknya, kita kembali’ kata Siska dengan lemasnya. Namun, ketika mereka
berbalik menuju halaman untuk kembali pulang tiba-tiba sesosok makhluk merasuki
Tira, Tira memang memiliki fisik yang lemah sehingga mudah dirasuki oleh energi
lain. Makhluk itu langsung mengendalikan tubuh Tira, teman-temannya mencoba
menarik tangan Tira agar tidak menuju ke labor lagi. Namun, itu sia-sia, bahkan
kekuatan Siska tidak bisa menahan makhluk itu dan ketika itu juga, Tira membuka
pintu labor itu dan masuk kedalam labor, Siska mengejar nya namun sia-sia, Tira
hilang tanpa jejak, energi jahat di sekitar labor berangsur-angsung menghilang,
seakan mereka sudah menemukan tumbal yang mereka inginkan. Dengan keadaan yang
lemas, mereka menuju ke mobil,di mobil mereka manangis mereka menyesal, dan juga bingung, bagaimana
mereka menemukan teman mereka yang hilang entah kemana. Tiba-tiba, dari luar
mobil terdengar seperti sesorang yang berjalan. Mereka mulai ketakutan, bahkan
cowok-cowok yang seharusnya berani menjadi penakut terlebih setelah hilangnya
teman mereka dihadapan mereka. Suara hentakan kaki itu berhenti dan ternyata
yang berjalan itu pak Susdi penjaga sekolah. Dia marah kepada kami, seakan dia
tau apa yang sudah terjadi.
‘kenapa kalian tidak mendengar
perkataan saya?’ kata pak Susdi dengan nada yang penuh emosi.
‘maksud pak Susudi apa ?’ jawab Ria
dengan pura-pura tidak ada masalah.
‘saya tau kalian masuk kesana, dan
saya tau kalau salah satu dari kalian menjadi tumbal disana’jawab pak Susdi.
‘kenapa pak Susdi bisa tau?, dan apa
yang harus kami lakukan untuk mengembalikan teman kami?’ tanya Ray.
Akhirnya
pak Susdi menceritakan lagi kisah nya, di adalah mantan siswa di sekolah ini,
dia juga termasuk orang yang memiliki kemampuan yang lebih yang juga di miliki
oleh Siska. Dia juga memberitahu cara
untuk memngembalikan teman kami.
‘cara untuk mengembalikan teman kalian
itu adalah dengan mencari 7 orang yang memiliki kemampuan lebih hanya mereka
yang bisa masuk dan keluar dengan selamat, dan perlu kalian ingat waktu kalian
hanya 3 hari, semakin lama teman kalian akan tertarik ke dalam dunia itu, dan
jika lewat dari 3 hari tidak akan ada peluang untuk membawanya kembali’ kata
pak Susdi dengan nada yang sangat serius.
‘tapi dimana kami akan menemukan ke 7
orang tersebut?’ tanya Ria.
‘satu orang itu ada di antara kalian,
dan 1 orang lagi ada di sekolah ini, di kelas yang berbeda dengan kalian. Sisanya
berada di luar, ada yang bekerja di rumah makan tidak jauh dari sini, dan
beberapa berada di sekolah yang juga tidak jauh dari sini, carilah gunakan
kekuatan yang teman mu miliki, semoga kalian berhasil, ingat yang pergi kedunia
gaib hanya 7 orang yang memiliki kelebihan, selain itu tunggu di luar halaman
labor, ingat itu’ saran yang di ucapkan oleh pak Susdi.
Sore itu juga mereka pulang. Namun,
mereka harus pergi kerumah Tira dan mengatakan hal yang sebenarnya. Memang
orangtua Tira tidak percaya, bahkan mereka menangis tak henti-henti. Namun,
ketika hasil video dan beberapa foto yang di ambil itu di perlihatkan oleh
Siska, orangtua Tira mulai berangsur percaya. Memang susah mempercayai sesuatu
yang diluar akal sehat manusia. Namun, itu lah yang terjadi. Malam itu juga
orangtua Tira pergi menuju paranormal, dan apa yang di katakan teman-teman Tira
itu membuat orangtua Tira mulai sedikit percaya.
‘Tira itu teman kami, kami janji akan
mengembalikan dia lagi, jadi ibu dan bapak tenang saja bantu kami dengan doa’
kata Siska dengan lembut.
walau
pun begitu, orangtua Tika masih tidak terlalu percaya. Siska meminta mereka
untuk bertanya ke guru di sekolah tentang sejarah sekolah itu. supaya mereka
bisa lebih percaya lagi. malam itu mereka pergi pulang walau sudah sedikit
larut dikarenakan menunggu kepulangan orangtua Tika dari paranormal tadi.
Pagi pun mulai menjelang dan mereka
menuju sekolah untuk belajar. Ketika asik belajar, ke 5 sahabat itu di panggil
keruang kepala sekolah, disana sudah ada orangtua Tika yang sedang menangis
mendengar cerita dari kepala sekolah dan penjaga sekolah. Akhirnya orangtua
Tika percaya dan mempercayai ke 5 sahabat Tika untuk menyelamatkan anaknya.
Di jam istirahat, Siska mencoba
menggunakan indra ke 6 nya untuk mencari orang yang juga memiliki indra ke 6.
Walau sedikit sulit. Namun, akhirnya ketemu, dia seorang siswa yang pendiam
yang lebih suka menyendiri. Banyak siswa siswi yang mengenggap dia aneh,
makanya tidak ada teman yang mau mendekatinya. Tanpa basa-basi mereka langsung
menuju ke siswa itu,kebetulan dia sedang duduk di bawah pohon di samping
sekolah.
‘hay, nama kamu rizal kan?’tanya Ria.
Siswa itu hanya diam seribu bahas.
‘kalau ditanya tu jawab dong’ kata Ray
dengan emosinya.
Siswa
itu masih tetap terdiam. Akhirnya Siska memanggilnya ‘hy, bisa kah kamu
membantu kami, gue tau kelebihan yang kamu miliki, gue juga punya kelebihan
itu’ kata Siska.
‘gue juga tau kalau kamu
punya indra ke 6 juga. Tapi apa untungnya gue membantu kalian?’ tanya Rizal.
‘teman kami ditarik ke dunia gaib,
Cuma 7 orang yang memiliki indra ke 6 yang bisa masuk dan keluar dari sana,
tolong bantu kami’ jawab Ria dengan memohon.
Tanpa
berkata-kata Rizal pergi. ‘woii, apa kau tidak punya hati?’ tanya Angga dengan
emosinya menarik bahu Rizal.
‘kalian yang memulai, kalian yang
tidak mendengarkan peringatan itu, dan kalian yang harus mengakhirinya’ jawab
Rizal dengan santainya dan dia langsung pergi menuju kelasnya.
‘bagaimana ni Siska, dia tidak mau
membantu kita’ jawab Ria dengan kecewanya.
‘kalau begitu kita cari yang lain
dulu. Pemilik indra ke 6 yang ke 3 kalau tidak salah orang itu bekerja di salah satu rumah makan
di sekitar sini. Jadi, kita tidak boleh membuang-buang waktu lagi’ jawab Siska
sambil memberi sedikit harapan keteman-temannya yang mulai kecewa. Hari itu
mereka belajar disekolah dan sejak kejadian itu fikiran mereka tidak
terkonsentrasi ke pelajaran di sekolah lagi.
Sehabis jam pelajaran sekolah, ke 5
bersahabat itu langsung mencari orang pemilik indra ke 6 yang ke 3. Mereka
masuk ke beberapa rumah makan, hanya untuk mencari orang tersebut. terlalu
banyak rumah makan yang mereka masuki membuat mereka kecapekan. Teman-temannya
mulai mengeluh.
‘sudah banyak kita memasuki rumah
makan hanya untuk mencari orang itu, tapi tidak ketemu-ketemu. Apa memang ada
pengguna indra ke 6 di rumah makan, atau kita hanya di kerjai oleh penjaga
sekolah itu’ tanya Ray yang dengan emosinya. Mereka terlalu capek sehingga
emosi mereka menjadi-jadi.
‘disana ada rumah makan yang cukup
murah, lebih baik kita istirahat disana, sekalian makan untuk menambah tenaga
kita biar gk kecapekan’ kata Siska sambil berjalan menuju rumah makan yang
tidak sebagus rumah makan yang mereka masuki tadi. Sesampai di rumah makan itu,
mereka langsung mengambil tempat duduk dan langsung memilih makanan yang mau
mereka makan. Namanya juga kecapekan dan kelaparan, jadi datang-datang langsung
main pesan makanan saja. Walau rumah makan itu tidak besar dan tidak sebagus
rumah makan yang lain, tapi disini cukup ramai di datangi orang untuk makan.
Tidak lama setelah mereka duduk, pelayan rumah makan datang, pelayan itu
seorang cowok yang masih muda, berwajah tampan, berkulit sawomatang.
‘mau pesan apa ?’ tanya pelayan dengan
sopannya.
‘mau pesan ayam goreng satu, teh es
satu’ jawab Ray dengan semangatnya.
‘gue mau pesan ikan bakar ,teh es
juga’ jawab Ria dengan lembutnya. Pada hal Ria jarang berbicara lembut tapi
kali ini dia seakan terihipnotis dengan katampanan pelayan tersebut.
‘kami pesan ayam bakar saja, dan teh
es juga’ jawab Rio dan Angga.
‘kalau adek pesan apa ya ?’ tanya
pelayan itu ke Siska.
Beberapa
kali pelayan itu memanggil Siska. Namun, Siska hanya terdiam, bukan karena dia
terpesona dengan ketampanan cowok itu, tapi dia merasakan sesuatu yang lain
yang dimiliki pelayan itu.
‘eh maaf, gue mau pesan ikan bakar
juga, dan teh es. Nama kamu Afri kan ?’ tanya Siska begitu saja.
‘iya, saya juga tau nama adek Siska
kan?’ jawab pelayan itu. pada saat itu mereka berdua seakan sebelumnya pernah
berkenalan.
‘bisa bantu kami?’ tanya Siska dengan
tiba-tiba.
‘kalau bisa saya akan bantu, bantu apa
ya dek?’ kata Afri dengan sopannya.
‘bantu untuk menyelamatkan teman kami,
teman kami tertarik kedunia gaib, tolong pinjamkan indra ke 6 kamu’ kata Siska
dengan memohon. Seketika pelayan itu langsung pergi untuk menyiapkan pesanan
mereka tanpa berkata-kata. Tidak lama setelah itu pelayan itu datang membawa
pesanan mereka.
‘ini pesanannya, soal itu nanti saja
kita bahas, karena saya harus kerja, kalau kalian mau menunggu, tunggu saja
kira-kira jam 5 saya selesai kerja’ kata pelayan itu sambil meletakkan makanan
pesanan mereka.
‘baiklah kami akan menunggu kamu Afri’
jawab Siska. Saat itu mereka makan sambil bercerita soal pelayan itu.
Menunggu memang membosankan tapi itu
termasuk perjuangan mereka untuk menolong sahabatnya. Satu jam menunggu dan
satu jam pula duduk di rumah makan itu, akhirnya Afri pulang dari kerjanya.
Saat itu juga Siska menceritakan semua ke Afri, awalnya Afri menolak. Namun,
lama -kelamaan Afri mau membantu mereka ketika itu Siska meminta nomor hp si
Afri supaya mudah untuk mengajaknya berkumpul. Mencari 4 pengguna indra ke 6
ini sedikit sulit, karena mereka harus mencari satu persatu sekolah di sekitar
sekolah mereka. Untuk hari ini mereka berhenti mencari.
Keesokan pagi mereka belajar seperti
biasa. Di jam istirahat mereka mendatangi Rizal dan meminta tolong kedia supaya
mau membantu mereka. Namun, sama seperti yang pertama, sia-sia, dia masih tidak
mau menolong mereka. Sepulang sekolah mereka melanjutkan untuk mencari 4 orang
itu, waktu mereka tinggal 1 hari, dan hari ini harus mendapatkan ke 4 pengguna
indra ke 6 itu. sulit namun mereka harus berusaha, akhirnya ketika mereka berjalan
menuju gerbang sekolah untuk mencari orang-orang itu, tiba-tiba penjaga sekolah
datang. Dia membawa seorang siswa dari sekolah lain, dia mengetakan kalau siswa
ini adalah anaknya. Akhirnya mereka berkenalan. Namanya anak pak Susdi itu
adalah ilham, seumuran dengan mereka namun berbeda sekolah. Dia memiliki indra
ke 6 bawaan dari ayahnya yaitu pak
Susdi.
Pada saat itu ilham ikut untuk mencari
ke 3 orang pengguna indra ke 6 itu. karena Siska dan ilham memiliki indar ke 6
mereka mencoba mempergunakan kelebihan mereka bersama. Ini adalah pertama
kalinya Ilham menggunakan kekuatannya untuk mencari orang yang sama-sama
memiliki kekuatan indra ke 6 juga. Tidak lama menunggu, akhirnya mereka
menemukan orang yang ke 5. Orang itu berada disekolah SMA 77 tidak jauh dari
rumah makan tempat mereka bertemu Afri. Mereka menuju kesana dengan berjalan
kaki, walau cuaca cukup panas tapi itu tidak membuat mereka menyerah. Sesampai
nya di sekolah itu, mereka langsung mencari siswa itu, dan tidak lama akhirnya
mereka menemukannya sedang duduk di tangga sekolahnya.
‘hy, nama kamu Ari kan?, kami butuh
bantuan mu’ kata Siska tanpa berbasa-basi lagi.
‘maaf
kalian siapa datang-datang langsung meminta tolong?’ tanya Ari.
‘kami siswa SMA 53, kamu tau kan kalau
di SMA kami terdapat labor yang menghubungkan portal dunia nyata dan dunia
gaib, teman kami tertarik kesana, tolong bantu kami dengan kekuatan kamu’ jawab
Siska dengan memohon kepada Ari.
‘baik lah tapi kalian harus membayar
gue untuk membantu kalian’ kata Ari dengan sombongnya. Saat itu Rio datang dan
langsung menarik baju Ari.
‘kami baik-baik meminta tolong, tapi
kau terlalu sombong untuk menanggapi’ kata Rio dengan emosinya yang seakan-akan
mau memukuli Ari.
‘tenang Rio, kita butuh bantuan dia.
Baiklah berapa yang kamu mau?’tanya ilham.
‘200rb, gimana?, kalau iya gue akan
bantu kalian, kalau tidak gue tidak masalah’ jawab Ari dengan santainya.
‘baiklah, besok sore temui kami di SMA
53’ kata Siska.
Akhirnya
mereka pun pergi. Tetapi tiba-tiba Ari memanggil mereka.
‘hay tunggu, di SMA ini masih ada
pengguna indra ke 6 yang kalian cari. Dia sering berada di pustaka, selagi dia
belum pulang, coba kalian cari dia’ kata Ari kepada mereka. Akhirnya mereka
mencoba untuk mencari pengguna indra ke 6 itu. sesampai di depan pustaka,
awalnya mereka ragu-ragu untuk masuk tapi tiba-tiba Ari datang dan masuk ke dalam pustaka itu. sejenak
mereka terdiam, tidak lama mereka melihat Ari keluar bersama seseorang cowok
berkacamata.
‘ini dia yang kalian cari’ kata Ari
dan setelah itu dia pergi meninggalkan mereka.
‘kamu pengguna indra ke 6 juga ya?’
kata Ria.
‘memangnya kenapa?’ tanya cowok
berkacamata itu.
‘kami butuh bantuan mu, teman kami
tertarik kedunia gaib, hanya 7 orang pengguna indra ke 6 yang bisa membawanya
kembali ke dunia nyata’ kata Ria.
‘tapi gue tidak tau cara menggunakan
indra ke 6 ini, yang gue tau, dengan indra ke 6 ini membuat gue bisa melihat
makhluk gaib’ kata cowok berkacamata itu.
‘tenang saja kamu tidak sendiri, nanti
kami akan akan bantu kamu menggunakan kekuatan itu’ kata ilham dengan meyakini
supaya cowok berkacamata itu mau ikut. Cukup lama menjelaskan ke cowok itu dan akhirnya dia mau membantu.
Mereka juga sempat berkenalan, nama cowok itu adalah yudi, seorang kutu buku
yang suka menghabiskan waktu di pustaka. Mereka juga membuat janji supaya besok
sore datang ke SMA 53.
Hari semakin sore dan beberapa sekolah
sudah memulangkan siswa-siswinya. ada satu sekolah yang belum memulangkan
siswa-siswinya dan mereka pun mencoba untuk kesana, bila mereka beruntung
mereka bisa menemukan indra ke 6 terakhir. Ketika mereka menuju kesekolah itu,
ternyata mereka tiba pas jam pulang sekolah. Karena tidak memungkinkan untuk
mencari pemilik indra ke 6 itu di dalam kelas akhirnya mereka menunggu di depan
pintu gerbang sambil meresakan energi kekuatan indra ke 6 itu. di gerbang
sekolah itu dipenuhi oleh siswa-siswi yang pulang, walau sulit untuk menemukan
orang itu di keramaian. Namun, tiba-tiba Siska merasakan kalau ada energi yang
melewati mereka. Pada saat itu juga, Siska langsung melihat ke belakang dan
ternyata energi itu berasal dari seorang cowok yang baru saja melewati mereka.
Cowok itu langsung menaiki angkutan umum dan pergi. Ketika itu mereka tidak
bisa berbuat apa-apa karena angkutan umum langsung pergi. Untung saja pada saat
itu teman ilham melintas, dan ilham langsung menanyakan tentang cowok yang baru
saja pergi itu. ilham ternyata memiliki pergulan yang luas, sehingga dengan
mudah mereka mendapatkan alamat rumah dari cowok itu. dari informasi yang
didapat dari teman ilham , cowok itu bernama billy, tinggal di jalan anggur
blok B nomor 9. Tidak membuang-buang waktu, mereka langsung menuju kesana, dan
kali ini mereka menggunakan angkutan umum biar menghemat waktu. Sesampai di
sana, mereka sedikit bingung untuk mencari rumah billy. Namun, karena mereka
bertanya akhirnya mereka tau rumah billy ( ingat malu bertanya sesat di jalan).
‘assalammualaikum’ kata Siska sambil
mengetuk pintu rumah billy. Sedikit lama menunggu dan akhirnya ada yang
menjawab.
‘waalaikumsallam, tunggu sebentar’
jawab seorang perempuan yang berasal dari dalam rumah. Ternyata yang keluar
adalah ibunya billy.
‘cari siapa ya dek?’ tanya ibu billy.
‘apa billynya ada buk, kami temannya
billy’ kata Siska dengan sopannya.
‘ada, tunggu sebentar ya ibu
panggilkan’ jawab ibunya billy.
Tidak
lama akhirnya billy keluar.
‘iya, kalian siapa ya ?’ tanya billy
dengan wajah sedikit bingung.
‘bisa keluar sebentar, kami mau
meminta tolong’ kata Siska.
Dan
pada saat itu mereka menjelaskan maksud mereka kerumah billy, sama seperti
biasa awalnya memang menolak tapi lama-kelamaan akhirnya mau juga dan mereka
meminta billy untuk datang besok sore ke SMA 53. Akhirnya mereka menemukan
pemilik indra ke 6 terakhir. Hari itu mereka pulang untuk istirahat
mempersiapkan tenaga untuk perjuangan besok.
Keesokan harinya mereka tetap
bersekolah seperti biasa. Namun, kali ini suasanya hati mereka sangat
bersemangat bercampur ketegangan karena mereka akan menyelamatkan teman mereka.
Saat istirahat mereka mendatangi Rizal meminta dia untuk membantu.
‘Rizal, kami mohon bantu kali sekali
ini saja’ kata Siska.
Rizal
tetap terdiam seakan tidak mendengar apa-apa. Mereka sedikit kesal dengan
tingkah laku Rizal yang tidak mempunyai rasa peduli itu dan seperti biasa Rizal
pergi menjauhi mereka.
‘kami tunggu kamu di belakang sekolah
nanti sore’ kata Siska dengan berteriak. Namun, Rizal tetap diam bahkan tetap
terus berjalan meninggalkan mereka.
Hari sudah menjelang sore. Beberapa
dari mereka sudah berada di depan halaman labor itu, yang belum datang hanya
yudi. Tidak lama menunggu akhirnya dia datang dengan tergesa-gesa.
‘maaf gue terlambat’ kata yudi dengan
keadaan seperti siap berlari-lari.
‘Tidak apa-apa kok yud, sekarang apa
kita sudah lengkap?’ tanya Siska.
‘kita belum lengkap, jumlah kita baru
6 orang, siapa yang terakhir?’ tanya ilham.
‘Rizal’ jawab Ria.
‘Dia tidak akan datang’ kata Ray.
Pada
saat itu mereka tetap melanjutkan perjalanan mereka menuju ke dunia gaib
sedangkan Ria,Angga,Ray ,Rio tetap menunggu di luar halaman labor sambil
merekam peristiwa kepergian mereka. karena banyak pemilik indra ke 6, makhluk
penunggu halaman tidak berani untuk mengganggu mereka. Sesampainya di depan
pintu labor, mereka berenam merasakan energi negatif yang luar biasa dari dalam
labor itu.
‘kalian yakin dengan ini ?’ tanya
ilham.
‘yakin’ jawab mereka semua.
‘Gue
mau ngasih tau, kalau ketika disana, kita tidak boleh berpisah, dimana kita
masuk disitu kita akan keluar, ingat Tira temannya Siska di kurung di rumah
tua’ kata Ilham. Ketika mereka membuka pintu labor tiba-tiba seseorang
memanggil mereka.
‘TUNGGU...’kata Rizal
‘gue tidak akan membiarkan kalian
pergi tanpa gue’ kata Rizal ke enam teman nya itu.
Tanpa
membuang-buang waktu satu-satu dari mereka masuk dan menghilang di dalam labor
itu.
Ketika sampai di dunia gaib yang
mereka rasakan adalah suatu tempat yang sangat gelap yang memiliki udara dingin
dan lembab. Di sana mereka tidak bisa melihat apapun kecuali cahaya putih yang
tidak terlalu terang. Akhirnya mereka bertujuh berjalan menuju cahaya itu.
sesampainya di ujung cahaya itu mereka tiba di suatu desa yang gelap, sepi, dan
dingin. Di belakang mereka ada gubuk yang tua, mungkin itu jalan mereka untuk
keluar nanti. Disaat itu keadaan disana gelap gulita, tapi untung mereka sudah
mempersiapkan peralatan sehingga mereka membawa senter untuk keadaan yang
seperti ini. Tanpa membuang-buang waktu mereka berjalan mengikuti jalan yang
sempit, di kiri kanan mereka hanya terdapat pohon-pohon pisang yang menambah
kesan angker di tempat itu. ketika mereka berjalan, tiba-tiba mereka mendengar
suara tangisan seorang wanita. Awalnya mereka ketakutan. Namun, karena mereka
ingat dengan tujuan mereka ketakutan itu mulai berangsur-angsur lenyap. Saat
itu mereka berjalan lagi dan dari jauh mereka melihat sesosok wanita berbaju
putih berambut panjang yang berdiri di samping pohon pisang. Wanita itu
menangis dan ketika mereka melewati wanita itu, secara perlahan-lahan wanita
itu lenyap.
Cukup lama mereka berjalan, sampai di
suatu Gang, mereka berbelok ke Gang itu dan meneruskan perjalanan mereka.
Sesekali makhluk berbetuk bola api melintas di belakang mereka dan hilang
secara misterius.
‘apa itu?’ tanya siska.
‘bukan apa-apa’ jawab Afri.
‘mereka tidak akan mengganggu kita
melebihi hanya menakut-nakuti kita’ kata Ilham karena memang Ilham lebih
menguasai indra ke 6 yang dia miliki.
Selama mereka berjalan mencari rumah
tua itu banyak sekali gangguan yang mereka rasakan, mulai dari penampakan
sesosok anak perempuan yang berlumuran darah disekujur tubuhnya yang melewati
mereka, sampai sesosok makhluk besar hitam dan memiliki taring yang panjang
yang terus megganggu mereka. Memang di sekeling mereka sekarang adalah
rumah-rumah tua. Namun, mereka belum merasakan energi manusia didalam
rumah-rumah itu. ketika mereka asik berjalan, suara tangis seorang wanita
terdengar lagi. saat itu mereka berhenti sejenak untuk mencari sumber suara
itu. tidak lama mencari akhirnya mereka menemukan sumber suara itu. sumbernya
berasal dari atas salah satu rumah tua. Diatas rumah itu ternyata ada seorang
perempun yang berbaju putih, berambut panjang sedang duduk sambil menangis.
‘jangan takut dan hiraukan makhluk
itu’ kata Ilham dengan santainya kepada Siska.
Akhirnya
mereka melanjuti perjalanan mereka sampai di suatu rumah yang besar, gelap dan
di penuhi energi negatif yang sangat banyak. Namun, energi itu bercampur dengan
energi manusia di dalamnya. Tanpa membuang waktu, mereka menuju rumah itu.
sesampainya di depan pintu rumah, mereka semua merasakan banyaknya makhluk gaib
yang ada di dalam rumah itu. walau begitu mereka tidak menjadi takut. Mereka
membuka pintu itu dan masuk ke dalam rumah yang mereka rasakan memiliki energi
manusia didalamnya. Awal didalam rumah, sesosok makhluk yang sering dibilang di
dunia nyata sebagai Pocong memperlihatkan dirinya dengan cara berdiri di salah
satu jendela di rumah itu. Namun, bagi ketujuh pemilik indra ke 6 itu, makhluk
itu bukan jadi masalah.
Berjalan tanpa arah yang jelas membuat
mereka mudah untuk di ganggu, makhluk gaib yang berada dirumah itu mencoba
untuk membuat mereka menjadi terpisah dan memang rencana makhuk di rumah itu
berhasil. Mereka akhirnya memilih untuk berpencar supaya mudah untuk mencari
Tira. Namun, apa yang mereka lakukan itu salah. Terpisah-pisah membuat kekuatan
mereka menjadi lemah, dan sekarang mereka mudah untuk di jebak oleh makhluk-maakhluk
itu. Siska yang menjadi sahabat dekat Tira yang sering diganggu oleh makhluk
yang menyerupai Tira. Makhluk itu terus berlari mengajak Siska kesuatu tempat
dan karena kekuatan indra ke 6 Siska tidak sebanding dengan kekuatan makhluk
dirumah itu, akhirnya mata Siska mudah untuk di tipu dengan wujud yang
menyerupai Tira. Siska terus mengikuti makhluk yang menyerupai Tira itu sampai
ke suatu ruangan. Di ruangan itu Tira berhenti dan menangis.
‘Tira kenapa kamu menangis’ kata Siska
sambil memegang bahu Tira.
‘gue ingin kamu ikut gue’ kata Tira
sambil tertawa.
Dan
saat itu Siska terkejut dengan ucapan Tira. Lalu Siska menjauh dari Tira karena
Tira mulai bertingkah aneh. Tira yang tadinya berwujud manusia berubah menjadi
sesosok wanita berbaju putih berambut panjang, atau sering di bilang dengan
kuntilanak. Makhluk itu terus tertawa dan membuat Siska menjadi ketakutan, dan
akhirnya Siska pergi dari ruangan itu.
Siska mulai bingung dengan keadaan
yang dia rasakan sekarang, dia tidak tau harus kemana terlebih lagi apa yang
dia alami tadi membuat dia menjadi teringat dengan sahabatnya itu, saat itu
juga Siska menangis. Tangisannya membuat teman-temannya sadar dari pengaruh
ilusi makhluk-makhluk itu sehingga teman-temannya langsung pergi menuju asal tangisan
Siska.
‘Siska...’ terdengar dari bawah rumah
itu. karena memang Siska berada di bagian atas rumah itu.
‘kamu dimana siska...?’ terdengar lagi
suara seseorang yang Siska kenal memanggilnya.
‘gue disini, cepat kesini’ kata Siska
sambil tetap menangis.
Akhirnya
Ilham sampai ketempat Siska berada.
‘kamu kenapa Siska, apa yang terjadi?’
tanya Ilham sambil memeluk Siska.
‘gue tidak tau harus gimana lagi, gue
tidak bisa menemukan Tira’ jawab Siska dengan putus asanya.
‘tenang saja, kita pasti akan menemukan
dia, kamu tidak boleh putus asa begini, Tira dan sahabat-sahabat kamu yang lain
berharap banyak sama kamu, jadi kamu tidak boleh mengecewakan mereka’ kata
Ilham sambil terus menenangkan dan memberi semangat kepada Siska.
‘baik lah Ilham, ayuk kita cari Tira’
kata Siska sambil menghapus airmatanya.
Ketika
mereka turun dari tangga, mereka langsung berjumpa dengan teman-temannya yang
terlihat cemas.
‘ada apa Ari?’ tanya Ilham.
‘cepat kita pergi dari sini’ jawab
Ari.
‘kanapa terburu-buru, kita belum
menemukan Tira’ kata Ilham dengan bingungnya.
Dan
dari belakang terdengar suara yang sangat Siska kenal.
‘gue disini Siska’kata Tira dengan
sangat lemasnya. Dengan sangat terkejutnya Siska langsung memeluk Tira dan
menangis di pelukanan Tira.
‘gue tidak akan membiarkan kamu pergi
lagi Tira’ kata Siska sambil menangis.
‘sudah kita tidak punya banyak waktu,
makhluk terkuat di rumah ini bisa mengurung kita semua kalau kita tidak cepat
keluar dari rumah ini, kekuatan kita bertujuh tidak sebanding dengan makhluk
itu, dia yang menguasai daerah ini, jadi cepat lah’ kata Rizal dengan cemasnya.
Akhirnya
mereka bergegas keluar dari rumah itu. sesampai di luar rumah tiba-tiba, mereka
mendengar teriakan seorang wanita yang terdengar sangat marah dan pada saat itu
juga rumah itu lenyap entah kemana.
Menemukan Tira adalah tujuan mereka
yang utama. Namun, tujuan yang harus mereka selesaikan yaitu keluar dari dunia
itu tanpa ada yang menjadi korban dari makhluk-makhluk disana. Akhirnya mereka
menuju tempat awal mereka ke dunia ini tadi. Tira sangat lemas tapi untung saja
teman-temannya membantunya untuk berjalan. Sesampainya di depan gubuk tua
tempat awal mereka masuk tadi, mereka sedikit bingung untuk keluar dari dunia
gaib ini, awalnya mereka masuk kedalam gubuk itu. Namun, didalam gubuk itu
tidak ada apa-apa selain ruangan kosong yang gelap yang lembab. Tidak
mengetahui cara kembali membuat mereka mulai merasa putus asa.
‘bagaimana kita bisa kembali?’tanya
Yudi.
‘gue juga tidak tau’ kata Ari.
‘habislah kita, kita akan terkurung
disini selamanya dan menjadi makanan makhluk-mahkluk itu’ kata Yudi dengan
ketakutan.
‘lebih baik lo diam sebelum gue hajar
muka lo’ kata Ari dengan emosinya.
Terlalu
lama mereka di dunia gaib membuat tubuh manusia mereka menjadi lemas, perlahan
mereka hanya bisa terdiam lemas. Namun, Siska langsung mengatakan ‘coba kita
gabungkan indra ke 6 yang kita miliki, mungkin dengan cara seperti itu dapat
membuka portal kedunia nyata, karena kita masuk kedunia ini menggunakan energi
gaib yang ada di dunia gaib, jadi mari kita gabungkan kekuatan kita untuk
membuka portal kedunianyata’ kata Siska dengan memberi semangat
keteman-temannya yang lemas seakan tidak berdaya. Mereka pun saling berpegangan
tangan dan membentuk lingkaran. Dengan berkonsentrasi sambil memejamkan mata,
mereka semua mulai memikirkan orang-orang yang mereka sayangi yang ada di dunia
nyata. lama-kelamaan mereka mendengar suara yang memanggil-manggil mereka,
ketika itu juga, mereka membuka mata dan mereka terkejut ternyata mereka berada
di dalam labor dan yang memanggil mereka itu adalah sahabat-sahabat Siska dan
Tira.
‘Tira..’kata Ria sambil berlari menuju
Tira berada.
‘apa kamu tidak apa-apa Tira?’tanya
Ria sambil menangis di pelukan Tira.
‘tenang saja, gue tidak apa-apa’ jawab
Tira dengan lemasnya.
‘kalian juga tidak apa-apakan?’ tanya
Ria kepada pemilik indra ke 6 itu.
‘tenang saja, kami kan kuat jadi tidak
akan kenapa-kenapa’ jawab billy sambil tertawa.
Akhirnya
mereka semua pergi meninggalkan labor itu. sejak kejadian itu, di belakang
sekolah dibuat tembok yang membatasi sekolah dengan halaman labor tersebut
supaya tidak ada siswa-siswi yang menuju kesana lagi.
Penulis : Yoki Merkuri
Twitter : @yoki_ym
No comments:
Post a Comment