Friday, 7 February 2014

Labor Terlarang



Labor Terlarang


       Di suatu sekolah menengah atas atau bisa di singkat SMA ada 3 orang cewek yang bernama Tira,Siska,dan Ria, mereka sahabat dekat dari awal masuk SMA. Di antara ke 3 cewek itu ada 3 orang cowok yang menjadi sahabat mereka yang bernama Rio,Angga,dan Ray mereka mulai menjadi sahabat setelah kelas 2 SMA. Setiap sekolah pasti memiliki kisah tersendiri, baik itu kisah prestasi atau kisah yang tidak orang lain percaya, yaitu kisah gaib.


          Ketika itu ke 3 cewek itu sedang duduk di kantin, maklum pada saat itu jam istirahat sekolah sedang berlangsung. Ke 3 cewek itu menunggu ke 3 sahabat cowok yang belum keluar dari kelas mereka.

          ‘kemani ni mereka Sis, kok belum datang juga’ kata Ria dengan wajah yang kesal.
          ‘iya sabar mungkin guru mereka belum memperbolehkan mereka untuk istirahat’ jawab Siska.

Cukup lama menunggu akhirnya mereka datang dengan tergesa-gesa.

          ‘maaf  telat, kami baru di perbolehkan istirahat’ kata Angga.
          ‘iya tidak apa-apa kok Angga’ kata Siska.
          ‘jadi nanti kita mau belajar bersama dimana ?’ tanya Tira.
          ‘di rumah kamu gimana Tira?’ jawab Rio dengan nada becanda.
          ‘tidak bisa nanti kalian berantakin rumah gue’ kata Tira.
          ‘ya sudah jangan berantem, gimana kalau di labor di belakang sekolah, biasanya di sana kan sepi kalau pulang sekolah, jadi habis pulang sekolah kita langsung kesana’ kata Siska.
          ‘oke, tapi jangan ada yang telat lagi ya’ jawab Ria.

Setelah lama mendiskusikan tempat belajar akhirnya bel sekolah pun berbunyi dan ke 6 sahabat itu kembali ke kelas masing-masing. Beberapa jam belajar dan sampai masuk waktunya pulang sekolah. Ke 3 cewek ini mulai menuju ke labor kosong di belakang sekolah, ketika mereka berjalan , mereka bertemu dengan pak Susdi seorang penjaga sekolah.

          ‘mau kemanani dek?’ tanya pak Susdi.
          ‘mau ke labor kosong  untuk belajar kelompok pak’ jawab Tira.
          ‘jangan pernah kesana dek, pokoknya jangan’ kata pak Susdi dengan wajah ketakutan.
          ‘memangnya kenapa pak?’ tanya Siska dengan penasarannya.

Saat itu juga penjaga sekolah itu menceritakan kisah labor tersebut. Bermula dari kabar penjaga sekolah yang mengatakan kalau di sekolah ini mempunyai penunggu yang suka meminta tumbal setiap tahunnya bahkan labor tersebut tidak pernah di gunakan,terlebih lagi tukang yang membangun labor itu setelah selesai membangun labor itu satu persatu mati secara tidak wajar. Mereka akhirnya tidak jadi untuk menuju kesana. Namun, salah seorang dari 6 sahabat itu ada yang penasaran sehingga berfikir untuk kesana suatu waktu.

          Keesokan harinya di jam istirahat berlangsung, beberapa siswi mengalami kesurupan yang di akibatkan karena bermain di halaman labor kosong tersebut. pada siang yang panas itu, kedua siswi itu langsung di bawa ke musholla untuk di tenangkan dari kesurupan yang merasukinya. Cukup sulit membuat kedua siswi itu sadar, bahkan paranormal yang mau menyembuhkannya kesulitan di karenakan siswi tersebut meronta-ronta. Doa demi doa cara demi cara sudah di lakukan dan akhirnya kedua siswi tersebut sadar dengan keadaan yang sangat lemas. Kedua siswi tersebut di pulangkan dan pelajaran tetap di lanjutkan. Sebelum masuk ke dalam kelas Ria melihat paranormal itu memanggil beberapa guru untuk membicarakan sesuatu tentang apa yang di alami kedua siswi itu. Memang kesurupan sudah jadi kebiasaan di sekolah mereka. Bahkan tiap tahun ada saja kecelakaan yang menyebabkan kematian. Penyebab kematian itu masih jadi tanda tanya tapi yang jelas korban yang meninggal di sebabkan bermain atau melewati labor kosong tersebut.

          Suatu hari ketika di kantin, ke 6 sahabat itu berdiskusi soal belajar kelompok lagi dan kali ini mereka belajar di rumah Siska. Setelah semuanya berkumpul di ruang tamunya Siska, mereka memang membuka buku pelajaran tapi bukannya belajar, mereka malah membahas masalah kesurupan yang sering di alami teman-temannya di sekolah mereka.

          ‘gue penasaran ni soal labor itu, gimana kalau kita buktikan saja kebenaran labor itu’ kata Ria dengan semangatnya. Ria adalah seorang yang suka dengan yang namanya filem horor makanya dia semakin penasaran dengan apa yang di alami teman-temannya itu.

          ‘boleh juga tu, gue juga penasaran’ jawab Ray. Ray memiliki hobi yang sama dengan Ria, jadi tentu mereka punya semangat yang sama. Teman-teman yang lain menyetujui rencana mereka berdua kecuali satu Siska. 

          ‘jangan itu sangat berbahaya’ kata Siska dengan wajah yang kali ini benar-benar ketakutan.

Walau Siska menolak, teman-temannya trus memaksanya jadi mau tidak mau dia mengikuti teman-temannya dengan sangat terpaksa. Sore itu juga mereka berenam pergi ke sekolah dengan menggunakan mobil Tira. Sesampai di depan pagar sekolah, Rio keluar dari mobil dan membuka pagar sekolah yang belum terkunci. Kebetulan di sekolah ini tidak ada jam belajar sampai sore, jadi setiap sore di sekolah ini selalu sepi dan memang sepinya sekolah ini membuat suasana menjadi sedikit mengerikan. Sebelum mereka menuju ke labor Siska bertanya sekali lagi ke teman-temannya.

          ‘apa kalian yakin teman-teman ?’ kata Siska dengan seriusnya.
          ‘yakin, tenang saja kita tidak ngapa-ngapain kok, Cuma datang dan liat-liat keadaan disana’ jawab Ray dengan santainya.

Dan akhirnya mereka pergi ke belakang sekolah. Sesampai di halaman labor, suasana sedikit berbeda, bulu-bulu di tangan pada merinding semua, udara disana dingin padahal disana tidak ada angin yang berhembus, halaman yang dipenuhi daun-daun kering yang seakan tidak pernah di bersihkan. Dua orang yang memiliki hobi yang sama itu semangat sekali sesampai di halaman. Namun, berbeda dengan Tira, dia tiba-tiba ketakutan, dia langsung memegang tangan Siska. Seakan melihat sesosok makhluk yang sangat mengerikan, Tira terus mengajak teman-tamannya untuk kembali ke mobil, teman-temannya tetap  ingin menuju ke labor itu, sebelum masuk kehalaman labor Ria mengambil hp nya dan memotret halaman labor itu. Setelah mengambil foto halaman lalu dia memotret teman-temannya. Setelah selesai foto-foto mereka mulai memasuki halaman labor dan baru satu langkah di dalam halaman tiba-tiba Tira pingsan dengan wajah yang sangat pucat, karena Tira pingsan mereka langsung bergegas mengangkat dan membawanya ke mobil dan Rio yang menyetir langsung menuju puskesmas terdekat. Sesampai di puskesmas Tira langsung di rawat dan diberi obat penambah tenaga, karena kata Dokter Tira mengalami Dehidrasi dan kekurangan tenaga yang luar biasa. Tidak lama dirawat, akhirnya Tira sudah bisa di bawa pulang dan sejak saat itu mereka tidak banyak bercerita, bahkan kebiasaan belajar bersama pun tidak terjadi lagi.

          Suatu malam Ria sedang berbaring-baring di kamarnya. Dia masih memikirkan kejadian yang terjadi pada saat temannya pingsan. Pada saat itu juga dia ingat kalau dia punya foto-foto sewaktu di halaman labor itu. Saat itu juga Ria bangkit dari tempat tidur dan mencari hpnya, cukup lama mencari akhirnya ketemu, dia memang terkadang pelupa sehingga untuk barang-barang pribadi saja bisa hilang entah kemana. Ketika dia melihat hasil foto di halaman itu, dia tidak melihat apapun selain hasil foto yang gagal, yang terlihat hanya warna hitam yang tidak menggambarkan apapun. Padahal, pada  saat itu dia banyak memotret halaman, karena dia masih penasaran dia coba memindahkan hasil foto itu ke laptop dengan tujuan supaya hasil fotonya bisa terlihat. Namun, tetap saja hasil foto itu tidak memperlihatkan apapun selain gambar gelap seperti memotret di kegelapan malam. Tapi tidak semua hasil fotonya yang gagal ada satu foto yang tidak gagal yaitu foto teman-temannya sebelum memasuki halaman labor itu. Awalnya dia melihat hasil foto itu biasa saja, namun lama kelamaan setelah dia melihat seteliti mungkin, akhirnya dia melihat sesuatu  yang ganjil dari foto itu. sesuatu yang membuat dia menjadi tambah semangat walau sedikit takut dan merinding, yang dia lihat dari foto itu adalah sesosok perempuan yang berada di belakang Tira, didalam foto itu hantu wanita itu memegang bahu Tira, walau gambar wanita itu tidak terlihat jelas atau bisa di bilang samar-samar, tapi kalau di lihat dengan lebih teliti akan terlihat dengan jelas.

          Keesokan paginya Ria sangat bersemangat untuk datang kesekolah dan menceritakan tentang apa yang dia dapatkan. Sewaktu istirahat dia meminta untuk berkumpul sepulang sekolah, beberapa temannya heran kenapa dia tiba-tiba meminta berkumpul sepulang sekolah.

          ‘ada apa dengan mu Ria?’ tanya Tira.
          ‘bisakah kita nanti sepulang sekolah berkumpul seperti biasa ?’kata Ria.
          ‘bisa, tapi kenapa kok tiba-tiba ngajak berkumpul ?’ tanya Siska.
          ‘yang penting kita ngumpul-ngumpul saja dulu nanti gue kasih tau’ jawab Ria dengan wajah yang kali ini benar-benar serius.
          ‘baiklah nanti datang saja kerumah gue, kita ngumpul di rumah gue saja’ kata Siska.

Dan mereka pun kembali ke kelas mereka masing-masing untuk belajar lagi. sepulang sekolah, mereka pulang kerumah masing-masing dan setelah itu baru menuju kerumah Siska.
          Dirumah Siska 3 sahabatnya sudah terkumpul, tinggal nunggu 3 lagi. tidak lama menunggu akhirnya lengkap juga ke 6 sahabat itu. 

          ‘kita sudah berkumpul,jadi apa yang mau kamu katakan Ria?’ tanya Tira.
          ‘maaf  sebelumnya kalau gue harus membahas masalah ini, tapi gue mendapatkan sesosok makhluk penunggu labor yang ada di foto di hp gue’ kata Ria sambil membuka hp dan membuka laptopnya untuk memindahkan data ke laptopnya.
          ‘kenapa kamu bahas masalah itu lagi Ria, tapi kita janji untuk tidak membahas masalah itu lagi’ kata Siska dengan nada yang lembut.
          ‘iya gue tau, tapi coba lihat foto ini, jadi ini penyebab Tira sampai pingsan, dia membuat Tira menjadi lemas’ kata Ria sambil memperlihatkan foto hasil potretan dia.
Mereka terdiam tapi tetap melihat foto tersebut. awalnya mereka tidak percaya. Namun, Siska membenarkan apa yang mereka lihat.
          ‘apa yang kalian lihat itu benar, gue tidak mau membahasnya karena gue tidak ingin kalian kesana karena disana sangat berbahaya’ kata Siska dengan wajah yang serius.
          ‘kenapa tidak kamu bilang sejak awal Siska?’ kata Ria.
          ‘gue mau bilang tapi disana mulut gue susah untuk mengatakan itu seakan ada yang menahan mulut gue sehingga tidak bisa terbuka’ jawab Siska.
Di saat itu sahabat-sahabat cowok pada diam semua tidak bisa berkata-kata, pada hal mereka ada disana juga. 

          ‘apa yang kalian lihat di foto ini adalah makhluk yang sering merasuki teman-teman kita yang lain, dia mempunyai tugas sebagai penjaga perbatasa dari halaman labor itu. Di halaman itu adalah awal masuk ke dunia gaib, ketika kamu masuk ke halaman itu, tubuhmu akan sangat lemas bahkan kamu bisa mati kehabisan tenaga di sana dan makhluk yang di lihat Tira adalah penjaga halaman labor yang lebih berbahaya dari si wanita itu. Beberapa orang yang jadi tumbal itu juga di bunuh oleh makhluk yang berada di sana, kematian mereka berbeda-beda, ada yang tambrakan dan banyak lagi kematian yang tidak wajar’ kata Siska. Siska sejak kecil memiliki kelebihan yang sering di bilang dengan indra ke 6. Namun, Siska tidak pernah memberi tau kelebihannya kesiapa pun, hanya orangtuanya yang mengetahui kelebihannya itu.

          ‘kenapa baru sekarang kamu kasih tau kami Siska?, pada hal kita sudah berteman lama’ tanya Tira.
          ‘gue hanya tidak ingin terlihat seperti orang aneh, gue ingin terlihat seperti orang biasa saja’ jawab Siska.
          ‘tapi kamu keren kok Siska, gue juga ingin punya kekuatan kayak kamu’ kata Ray sambil senyum ke pada Siska.
          ‘betul tu, jadi kamu santai saja ya Siska’ kata Ria sambil memegang bahu Siska.
Di sore itu suasana menjadi akrab kembali. Pada saat itu mereka mulai merencanakan untuk mengambil beberapa foto tentang labor terlarang itu, jadi mereka membagi tugas yang membawa kamera Ria dan Ray, yang membawa handicam Rio dan Angga, Siska sebagai pemberitahu apa yang tidak mereka lihat, dan kali ini Tira tidak di izinkan untuk ikut. Namun, walau sudah pernah pingsan dan sudah disuruh untuk tidak ikut Tira tetap memaksa untuk ikut, dan mau tidak mau mereka memperbolehkannya ikut.

          Keesokan paginya mereka pergi untuk sekolah seperti biasa. Namun, untuk kali ini fikiran mereka tidak fokus ke pelajaran, tapi lebih fokus ke misi mereka untuk mencari tau seberapa mistiskah labor itu. seperti biasa di jam istirahat mereka berkumpul dan mendiskusikan dimana nanti mereka berkumpul dan keputusan tempat berkumpul tetap dirumah Siska. Hari semakin siang dan jam belajar untuk hari ini pun berakhir. Mereka bergegas pulang dan mempersiapkan peralatan untuk nanti.

          Dirumah Siska mereka berdoa supaya mereka tidak terlalu di ganggu oleh penunggu halaman itu. mereka pergi dengan menggunakan mobil Tira. Sesampai di pekarangan sekolah, mereka turun dari mobil dengan rasa yang sedikit menegangkan, kali ini perasaan mereka mulai di hantui oleh rasa takut, beda dengan sebelum kejadian itu mereka masih semangat. Sesampai di depan halaman labor itu, kamera dan handicam mulai di hidupkan. Rekaman demi rekaman di buat. Namun, belum ada penampakan yang terlihat, sama dengan hasil kamera yang belum ada tanda-tanda kehadiaran sang penunggu. Sedikit demi sedikit mereka melangkah maju menuju ke halaman, semakin dekat ke halaman suasananya semakin berbeda. Mereka mulai merasakan udara dingin, dan Merinding. Sesampainya di perbatasan halaman, Siska mulai melihat penunggu halaman yang dia bilang berbadan besar dan sangat mengerikan. Namun, sebelum itu penunggu perbatasan mulai mengganggu mereka dengan cara membuat langkah kaki mereka menjadi sangat berat, Siska mencoba mengusir dengan kemampuan yang dia punya, walau banyak menghabiskan energinya, tapi akhirnya penunggu itu pergi menjauh dan hanya bisa melihat mereka memasuki halaman itu. Di dalam halaman, mereka merasakan kalau badan mereka semakin lemas terlebih lagi penunggu halaman itu terus mengganggu dengan cara menguras energi mereka. Pada saat itu juga Siska bertanya.

          ‘apakah kita harus melanjutkan ini ?’tanya Siska.
          ‘lanjutkan, tinggal sedikit lagi’jawab teman-temannya dengan semangat yang masih ada.

Mereka terus berjalan sampai akhirnya mereka di depan pintu labor. ‘Di balik pintu itu lah pusat kekuatan dari dunia gaib di sekolah ini, disana lebih berbahaya, jadi sebaiknya, kita kembali’ kata Siska dengan lemasnya. Namun, ketika mereka berbalik menuju halaman untuk kembali pulang tiba-tiba sesosok makhluk merasuki Tira, Tira memang memiliki fisik yang lemah sehingga mudah dirasuki oleh energi lain. Makhluk itu langsung mengendalikan tubuh Tira, teman-temannya mencoba menarik tangan Tira agar tidak menuju ke labor lagi. Namun, itu sia-sia, bahkan kekuatan Siska tidak bisa menahan makhluk itu dan ketika itu juga, Tira membuka pintu labor itu dan masuk kedalam labor, Siska mengejar nya namun sia-sia, Tira hilang tanpa jejak, energi jahat di sekitar labor berangsur-angsung menghilang, seakan mereka sudah menemukan tumbal yang mereka inginkan. Dengan keadaan yang lemas, mereka menuju ke mobil,di mobil mereka manangis  mereka menyesal, dan juga bingung, bagaimana mereka menemukan teman mereka yang hilang entah kemana. Tiba-tiba, dari luar mobil terdengar seperti sesorang yang berjalan. Mereka mulai ketakutan, bahkan cowok-cowok yang seharusnya berani menjadi penakut terlebih setelah hilangnya teman mereka dihadapan mereka. Suara hentakan kaki itu berhenti dan ternyata yang berjalan itu pak Susdi penjaga sekolah. Dia marah kepada kami, seakan dia tau apa yang sudah terjadi.

          ‘kenapa kalian tidak mendengar perkataan saya?’ kata pak Susdi dengan nada yang penuh emosi.
          ‘maksud pak Susudi apa ?’ jawab Ria dengan pura-pura tidak ada masalah.
          ‘saya tau kalian masuk kesana, dan saya tau kalau salah satu dari kalian menjadi tumbal disana’jawab pak Susdi.
          ‘kenapa pak Susdi bisa tau?, dan apa yang harus kami lakukan untuk mengembalikan teman kami?’ tanya Ray.

Akhirnya pak Susdi menceritakan lagi kisah nya, di adalah mantan siswa di sekolah ini, dia juga termasuk orang yang memiliki kemampuan yang lebih yang juga di miliki oleh Siska.  Dia juga memberitahu cara untuk memngembalikan teman kami.

          ‘cara untuk mengembalikan teman kalian itu adalah dengan mencari 7 orang yang memiliki kemampuan lebih hanya mereka yang bisa masuk dan keluar dengan selamat, dan perlu kalian ingat waktu kalian hanya 3 hari, semakin lama teman kalian akan tertarik ke dalam dunia itu, dan jika lewat dari 3 hari tidak akan ada peluang untuk membawanya kembali’ kata pak Susdi dengan nada yang sangat serius.

          ‘tapi dimana kami akan menemukan ke 7 orang tersebut?’ tanya Ria.
          ‘satu orang itu ada di antara kalian, dan 1 orang lagi ada di sekolah ini, di kelas yang berbeda dengan kalian. Sisanya berada di luar, ada yang bekerja di rumah makan tidak jauh dari sini, dan beberapa berada di sekolah yang juga tidak jauh dari sini, carilah gunakan kekuatan yang teman mu miliki, semoga kalian berhasil, ingat yang pergi kedunia gaib hanya 7 orang yang memiliki kelebihan, selain itu tunggu di luar halaman labor, ingat itu’ saran yang di ucapkan oleh pak Susdi.

          Sore itu juga mereka pulang. Namun, mereka harus pergi kerumah Tira dan mengatakan hal yang sebenarnya. Memang orangtua Tira tidak percaya, bahkan mereka menangis tak henti-henti. Namun, ketika hasil video dan beberapa foto yang di ambil itu di perlihatkan oleh Siska, orangtua Tira mulai berangsur percaya. Memang susah mempercayai sesuatu yang diluar akal sehat manusia. Namun, itu lah yang terjadi. Malam itu juga orangtua Tira pergi menuju paranormal, dan apa yang di katakan teman-teman Tira itu membuat orangtua Tira mulai sedikit percaya. 

          ‘Tira itu teman kami, kami janji akan mengembalikan dia lagi, jadi ibu dan bapak tenang saja bantu kami dengan doa’ kata Siska dengan lembut.
walau pun begitu, orangtua Tika masih tidak terlalu percaya. Siska meminta mereka untuk bertanya ke guru di sekolah tentang sejarah sekolah itu. supaya mereka bisa lebih percaya lagi. malam itu mereka pergi pulang walau sudah sedikit larut dikarenakan menunggu kepulangan orangtua Tika dari paranormal tadi.

          Pagi pun mulai menjelang dan mereka menuju sekolah untuk belajar. Ketika asik belajar, ke 5 sahabat itu di panggil keruang kepala sekolah, disana sudah ada orangtua Tika yang sedang menangis mendengar cerita dari kepala sekolah dan penjaga sekolah. Akhirnya orangtua Tika percaya dan mempercayai ke 5 sahabat Tika untuk menyelamatkan anaknya.

          Di jam istirahat, Siska mencoba menggunakan indra ke 6 nya untuk mencari orang yang juga memiliki indra ke 6. Walau sedikit sulit. Namun, akhirnya ketemu, dia seorang siswa yang pendiam yang lebih suka menyendiri. Banyak siswa siswi yang mengenggap dia aneh, makanya tidak ada teman yang mau mendekatinya. Tanpa basa-basi mereka langsung menuju ke siswa itu,kebetulan dia sedang duduk di bawah pohon di samping sekolah.

          ‘hay, nama kamu rizal kan?’tanya Ria. Siswa itu hanya diam seribu bahas.
          ‘kalau ditanya tu jawab dong’ kata Ray dengan emosinya. 

Siswa itu masih tetap terdiam. Akhirnya Siska memanggilnya ‘hy, bisa kah kamu membantu kami, gue tau kelebihan yang kamu miliki, gue juga punya kelebihan itu’ kata Siska.

                   ‘gue juga tau kalau kamu punya indra ke 6 juga. Tapi apa untungnya gue membantu kalian?’ tanya Rizal.

          ‘teman kami ditarik ke dunia gaib, Cuma 7 orang yang memiliki indra ke 6 yang bisa masuk dan keluar dari sana, tolong bantu kami’ jawab Ria dengan memohon.
Tanpa berkata-kata Rizal pergi. ‘woii, apa kau tidak punya hati?’ tanya Angga dengan emosinya menarik bahu Rizal.

          ‘kalian yang memulai, kalian yang tidak mendengarkan peringatan itu, dan kalian yang harus mengakhirinya’ jawab Rizal dengan santainya dan dia langsung pergi menuju kelasnya.
          ‘bagaimana ni Siska, dia tidak mau membantu kita’ jawab Ria dengan kecewanya.
          ‘kalau begitu kita cari yang lain dulu. Pemilik indra ke 6 yang ke 3 kalau tidak salah  orang itu bekerja di salah satu rumah makan di sekitar sini. Jadi, kita tidak boleh membuang-buang waktu lagi’ jawab Siska sambil memberi sedikit harapan keteman-temannya yang mulai kecewa. Hari itu mereka belajar disekolah dan sejak kejadian itu fikiran mereka tidak terkonsentrasi ke pelajaran di sekolah lagi.

          Sehabis jam pelajaran sekolah, ke 5 bersahabat itu langsung mencari orang pemilik indra ke 6 yang ke 3. Mereka masuk ke beberapa rumah makan, hanya untuk mencari orang tersebut. terlalu banyak rumah makan yang mereka masuki membuat mereka kecapekan. Teman-temannya mulai mengeluh.

          ‘sudah banyak kita memasuki rumah makan hanya untuk mencari orang itu, tapi tidak ketemu-ketemu. Apa memang ada pengguna indra ke 6 di rumah makan, atau kita hanya di kerjai oleh penjaga sekolah itu’ tanya Ray yang dengan emosinya. Mereka terlalu capek sehingga emosi mereka menjadi-jadi.

          ‘disana ada rumah makan yang cukup murah, lebih baik kita istirahat disana, sekalian makan untuk menambah tenaga kita biar gk kecapekan’ kata Siska sambil berjalan menuju rumah makan yang tidak sebagus rumah makan yang mereka masuki tadi. Sesampai di rumah makan itu, mereka langsung mengambil tempat duduk dan langsung memilih makanan yang mau mereka makan. Namanya juga kecapekan dan kelaparan, jadi datang-datang langsung main pesan makanan saja. Walau rumah makan itu tidak besar dan tidak sebagus rumah makan yang lain, tapi disini cukup ramai di datangi orang untuk makan. Tidak lama setelah mereka duduk, pelayan rumah makan datang, pelayan itu seorang cowok yang masih muda, berwajah tampan, berkulit sawomatang.  

          ‘mau pesan apa ?’ tanya pelayan dengan sopannya.
          ‘mau pesan ayam goreng satu, teh es satu’ jawab Ray dengan semangatnya.
          ‘gue mau pesan ikan bakar ,teh es juga’ jawab Ria dengan lembutnya. Pada hal Ria jarang berbicara lembut tapi kali ini dia seakan terihipnotis dengan katampanan pelayan tersebut.
          ‘kami pesan ayam bakar saja, dan teh es juga’ jawab Rio dan Angga.
          ‘kalau adek pesan apa ya ?’ tanya pelayan itu ke Siska.

Beberapa kali pelayan itu memanggil Siska. Namun, Siska hanya terdiam, bukan karena dia terpesona dengan ketampanan cowok itu, tapi dia merasakan sesuatu yang lain yang dimiliki pelayan itu.

          ‘eh maaf, gue mau pesan ikan bakar juga, dan teh es. Nama kamu Afri kan ?’ tanya Siska begitu saja.
          ‘iya, saya juga tau nama adek Siska kan?’ jawab pelayan itu. pada saat itu mereka berdua seakan sebelumnya pernah berkenalan.
          ‘bisa bantu kami?’ tanya Siska dengan tiba-tiba.
          ‘kalau bisa saya akan bantu, bantu apa ya dek?’ kata Afri dengan sopannya.
          ‘bantu untuk menyelamatkan teman kami, teman kami tertarik kedunia gaib, tolong pinjamkan indra ke 6 kamu’ kata Siska dengan memohon. Seketika pelayan itu langsung pergi untuk menyiapkan pesanan mereka tanpa berkata-kata. Tidak lama setelah itu pelayan itu datang membawa pesanan mereka.

          ‘ini pesanannya, soal itu nanti saja kita bahas, karena saya harus kerja, kalau kalian mau menunggu, tunggu saja kira-kira jam 5 saya selesai kerja’ kata pelayan itu sambil meletakkan makanan pesanan mereka.
          ‘baiklah kami akan menunggu kamu Afri’ jawab Siska. Saat itu mereka makan sambil bercerita soal pelayan itu.

          Menunggu memang membosankan tapi itu termasuk perjuangan mereka untuk menolong sahabatnya. Satu jam menunggu dan satu jam pula duduk di rumah makan itu, akhirnya Afri pulang dari kerjanya. Saat itu juga Siska menceritakan semua ke Afri, awalnya Afri menolak. Namun, lama -kelamaan Afri mau membantu mereka ketika itu Siska meminta nomor hp si Afri supaya mudah untuk mengajaknya berkumpul. Mencari 4 pengguna indra ke 6 ini sedikit sulit, karena mereka harus mencari satu persatu sekolah di sekitar sekolah mereka. Untuk hari ini mereka berhenti mencari.

          Keesokan pagi mereka belajar seperti biasa. Di jam istirahat mereka mendatangi Rizal dan meminta tolong kedia supaya mau membantu mereka. Namun, sama seperti yang pertama, sia-sia, dia masih tidak mau menolong mereka. Sepulang sekolah mereka melanjutkan untuk mencari 4 orang itu, waktu mereka tinggal 1 hari, dan hari ini harus mendapatkan ke 4 pengguna indra ke 6 itu. sulit namun mereka harus berusaha, akhirnya ketika mereka berjalan menuju gerbang sekolah untuk mencari orang-orang itu, tiba-tiba penjaga sekolah datang. Dia membawa seorang siswa dari sekolah lain, dia mengetakan kalau siswa ini adalah anaknya. Akhirnya mereka berkenalan. Namanya anak pak Susdi itu adalah ilham, seumuran dengan mereka namun berbeda sekolah. Dia memiliki indra ke 6 bawaan  dari ayahnya yaitu pak Susdi.

          Pada saat itu ilham ikut untuk mencari ke 3 orang pengguna indra ke 6 itu. karena Siska dan ilham memiliki indar ke 6 mereka mencoba mempergunakan kelebihan mereka bersama. Ini adalah pertama kalinya Ilham menggunakan kekuatannya untuk mencari orang yang sama-sama memiliki kekuatan indra ke 6 juga. Tidak lama menunggu, akhirnya mereka menemukan orang yang ke 5. Orang itu berada disekolah SMA 77 tidak jauh dari rumah makan tempat mereka bertemu Afri. Mereka menuju kesana dengan berjalan kaki, walau cuaca cukup panas tapi itu tidak membuat mereka menyerah. Sesampai nya di sekolah itu, mereka langsung mencari siswa itu, dan tidak lama akhirnya mereka menemukannya sedang duduk di tangga sekolahnya.

          ‘hy, nama kamu Ari kan?, kami butuh bantuan mu’ kata Siska tanpa berbasa-basi lagi.
          ‘maaf  kalian siapa datang-datang langsung meminta tolong?’ tanya Ari.
          ‘kami siswa SMA 53, kamu tau kan kalau di SMA kami terdapat labor yang menghubungkan portal dunia nyata dan dunia gaib, teman kami tertarik kesana, tolong bantu kami dengan kekuatan kamu’ jawab Siska dengan memohon kepada Ari.
          ‘baik lah tapi kalian harus membayar gue untuk membantu kalian’ kata Ari dengan sombongnya. Saat itu Rio datang dan langsung menarik baju Ari.
          ‘kami baik-baik meminta tolong, tapi kau terlalu sombong untuk menanggapi’ kata Rio dengan emosinya yang seakan-akan mau memukuli Ari.
          ‘tenang Rio, kita butuh bantuan dia. Baiklah berapa yang kamu mau?’tanya ilham.
          ‘200rb, gimana?, kalau iya gue akan bantu kalian, kalau tidak gue tidak masalah’ jawab Ari dengan santainya.
          ‘baiklah, besok sore temui kami di SMA 53’ kata Siska.
Akhirnya mereka pun pergi. Tetapi tiba-tiba Ari memanggil mereka.
          ‘hay tunggu, di SMA ini masih ada pengguna indra ke 6 yang kalian cari. Dia sering berada di pustaka, selagi dia belum pulang, coba kalian cari dia’ kata Ari kepada mereka. Akhirnya mereka mencoba untuk mencari pengguna indra ke 6 itu. sesampai di depan pustaka, awalnya mereka ragu-ragu untuk masuk tapi tiba-tiba Ari datang  dan masuk ke dalam pustaka itu. sejenak mereka terdiam, tidak lama mereka melihat Ari keluar bersama seseorang cowok berkacamata.
          ‘ini dia yang kalian cari’ kata Ari dan setelah itu dia pergi meninggalkan mereka.
          ‘kamu pengguna indra ke 6 juga ya?’ kata Ria.
          ‘memangnya kenapa?’ tanya cowok berkacamata itu.
          ‘kami butuh bantuan mu, teman kami tertarik kedunia gaib, hanya 7 orang pengguna indra ke 6 yang bisa membawanya kembali ke dunia nyata’ kata Ria.
          ‘tapi gue tidak tau cara menggunakan indra ke 6 ini, yang gue tau, dengan indra ke 6 ini membuat gue bisa melihat makhluk gaib’ kata cowok berkacamata itu.
          ‘tenang saja kamu tidak sendiri, nanti kami akan akan bantu kamu menggunakan kekuatan itu’ kata ilham dengan meyakini supaya cowok berkacamata itu mau ikut. Cukup lama menjelaskan ke  cowok itu dan akhirnya dia mau membantu. Mereka juga sempat berkenalan, nama cowok itu adalah yudi, seorang kutu buku yang suka menghabiskan waktu di pustaka. Mereka juga membuat janji supaya besok sore datang ke SMA 53.

          Hari semakin sore dan beberapa sekolah sudah memulangkan siswa-siswinya. ada satu sekolah yang belum memulangkan siswa-siswinya dan mereka pun mencoba untuk kesana, bila mereka beruntung mereka bisa menemukan indra ke 6 terakhir. Ketika mereka menuju kesekolah itu, ternyata mereka tiba pas jam pulang sekolah. Karena tidak memungkinkan untuk mencari pemilik indra ke 6 itu di dalam kelas akhirnya mereka menunggu di depan pintu gerbang sambil meresakan energi kekuatan indra ke 6 itu. di gerbang sekolah itu dipenuhi oleh siswa-siswi yang pulang, walau sulit untuk menemukan orang itu di keramaian. Namun, tiba-tiba Siska merasakan kalau ada energi yang melewati mereka. Pada saat itu juga, Siska langsung melihat ke belakang dan ternyata energi itu berasal dari seorang cowok yang baru saja melewati mereka. Cowok itu langsung menaiki angkutan umum dan pergi. Ketika itu mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena angkutan umum langsung pergi. Untung saja pada saat itu teman ilham melintas, dan ilham langsung menanyakan tentang cowok yang baru saja pergi itu. ilham ternyata memiliki pergulan yang luas, sehingga dengan mudah mereka mendapatkan alamat rumah dari cowok itu. dari informasi yang didapat dari teman ilham , cowok itu bernama billy, tinggal di jalan anggur blok B nomor 9. Tidak membuang-buang waktu, mereka langsung menuju kesana, dan kali ini mereka menggunakan angkutan umum biar menghemat waktu. Sesampai di sana, mereka sedikit bingung untuk mencari rumah billy. Namun, karena mereka bertanya akhirnya mereka tau rumah billy ( ingat malu bertanya sesat di jalan). 

          ‘assalammualaikum’ kata Siska sambil mengetuk pintu rumah billy. Sedikit lama menunggu dan akhirnya ada yang menjawab.
          ‘waalaikumsallam, tunggu sebentar’ jawab seorang perempuan yang berasal dari dalam rumah. Ternyata yang keluar adalah ibunya billy.
          ‘cari siapa ya dek?’ tanya ibu billy.
          ‘apa billynya ada buk, kami temannya billy’ kata Siska dengan sopannya.
          ‘ada, tunggu sebentar ya ibu panggilkan’ jawab ibunya billy.
Tidak lama akhirnya billy keluar.
          ‘iya, kalian siapa ya ?’ tanya billy dengan wajah sedikit bingung.
          ‘bisa keluar sebentar, kami mau meminta tolong’ kata Siska.
Dan pada saat itu mereka menjelaskan maksud mereka kerumah billy, sama seperti biasa awalnya memang menolak tapi lama-kelamaan akhirnya mau juga dan mereka meminta billy untuk datang besok sore ke SMA 53. Akhirnya mereka menemukan pemilik indra ke 6 terakhir. Hari itu mereka pulang untuk istirahat mempersiapkan tenaga untuk perjuangan besok.

          Keesokan harinya mereka tetap bersekolah seperti biasa. Namun, kali ini suasanya hati mereka sangat bersemangat bercampur ketegangan karena mereka akan menyelamatkan teman mereka. Saat istirahat mereka mendatangi Rizal meminta dia untuk membantu.
          ‘Rizal, kami mohon bantu kali sekali ini saja’ kata Siska.
Rizal tetap terdiam seakan tidak mendengar apa-apa. Mereka sedikit kesal dengan tingkah laku Rizal yang tidak mempunyai rasa peduli itu dan seperti biasa Rizal pergi menjauhi mereka.
          ‘kami tunggu kamu di belakang sekolah nanti sore’ kata Siska dengan berteriak. Namun, Rizal tetap diam bahkan tetap terus berjalan meninggalkan mereka.
          Hari sudah menjelang sore. Beberapa dari mereka sudah berada di depan halaman labor itu, yang belum datang hanya yudi. Tidak lama menunggu akhirnya dia datang dengan tergesa-gesa.
          ‘maaf gue terlambat’ kata yudi dengan keadaan seperti siap berlari-lari.
          ‘Tidak apa-apa kok yud, sekarang apa kita sudah lengkap?’ tanya Siska.
          ‘kita belum lengkap, jumlah kita baru 6 orang, siapa yang terakhir?’ tanya ilham.
          ‘Rizal’ jawab Ria.
          ‘Dia tidak akan datang’ kata Ray.

Pada saat itu mereka tetap melanjutkan perjalanan mereka menuju ke dunia gaib sedangkan Ria,Angga,Ray ,Rio tetap menunggu di luar halaman labor sambil merekam peristiwa kepergian mereka. karena banyak pemilik indra ke 6, makhluk penunggu halaman tidak berani untuk mengganggu mereka. Sesampainya di depan pintu labor, mereka berenam merasakan energi negatif yang luar biasa dari dalam labor itu.
          ‘kalian yakin dengan ini ?’ tanya ilham.
          ‘yakin’ jawab mereka semua.
‘Gue mau ngasih tau, kalau ketika disana, kita tidak boleh berpisah, dimana kita masuk disitu kita akan keluar, ingat Tira temannya Siska di kurung di rumah tua’ kata Ilham. Ketika mereka membuka pintu labor tiba-tiba seseorang memanggil mereka.
          ‘TUNGGU...’kata Rizal
          ‘gue tidak akan membiarkan kalian pergi tanpa gue’ kata Rizal ke enam teman nya itu.
Tanpa membuang-buang waktu satu-satu dari mereka masuk dan menghilang di dalam labor itu.
          Ketika sampai di dunia gaib yang mereka rasakan adalah suatu tempat yang sangat gelap yang memiliki udara dingin dan lembab. Di sana mereka tidak bisa melihat apapun kecuali cahaya putih yang tidak terlalu terang. Akhirnya mereka bertujuh berjalan menuju cahaya itu. sesampainya di ujung cahaya itu mereka tiba di suatu desa yang gelap, sepi, dan dingin. Di belakang mereka ada gubuk yang tua, mungkin itu jalan mereka untuk keluar nanti. Disaat itu keadaan disana gelap gulita, tapi untung mereka sudah mempersiapkan peralatan sehingga mereka membawa senter untuk keadaan yang seperti ini. Tanpa membuang-buang waktu mereka berjalan mengikuti jalan yang sempit, di kiri kanan mereka hanya terdapat pohon-pohon pisang yang menambah kesan angker di tempat itu. ketika mereka berjalan, tiba-tiba mereka mendengar suara tangisan seorang wanita. Awalnya mereka ketakutan. Namun, karena mereka ingat dengan tujuan mereka ketakutan itu mulai berangsur-angsur lenyap. Saat itu mereka berjalan lagi dan dari jauh mereka melihat sesosok wanita berbaju putih berambut panjang yang berdiri di samping pohon pisang. Wanita itu menangis dan ketika mereka melewati wanita itu, secara perlahan-lahan wanita itu lenyap. 

          Cukup lama mereka berjalan, sampai di suatu Gang, mereka berbelok ke Gang itu dan meneruskan perjalanan mereka. Sesekali makhluk berbetuk bola api melintas di belakang mereka dan hilang secara misterius.
          ‘apa itu?’ tanya siska.
          ‘bukan apa-apa’ jawab Afri.
          ‘mereka tidak akan mengganggu kita melebihi hanya menakut-nakuti kita’ kata Ilham karena memang Ilham lebih menguasai indra ke 6 yang dia miliki.

          Selama mereka berjalan mencari rumah tua itu banyak sekali gangguan yang mereka rasakan, mulai dari penampakan sesosok anak perempuan yang berlumuran darah disekujur tubuhnya yang melewati mereka, sampai sesosok makhluk besar hitam dan memiliki taring yang panjang yang terus megganggu mereka. Memang di sekeling mereka sekarang adalah rumah-rumah tua. Namun, mereka belum merasakan energi manusia didalam rumah-rumah itu. ketika mereka asik berjalan, suara tangis seorang wanita terdengar lagi. saat itu mereka berhenti sejenak untuk mencari sumber suara itu. tidak lama mencari akhirnya mereka menemukan sumber suara itu. sumbernya berasal dari atas salah satu rumah tua. Diatas rumah itu ternyata ada seorang perempun yang berbaju putih, berambut panjang sedang duduk sambil menangis. 

          ‘jangan takut dan hiraukan makhluk itu’ kata Ilham dengan santainya kepada Siska.
Akhirnya mereka melanjuti perjalanan mereka sampai di suatu rumah yang besar, gelap dan di penuhi energi negatif yang sangat banyak. Namun, energi itu bercampur dengan energi manusia di dalamnya. Tanpa membuang waktu, mereka menuju rumah itu. sesampainya di depan pintu rumah, mereka semua merasakan banyaknya makhluk gaib yang ada di dalam rumah itu. walau begitu mereka tidak menjadi takut. Mereka membuka pintu itu dan masuk ke dalam rumah yang mereka rasakan memiliki energi manusia didalamnya. Awal didalam rumah, sesosok makhluk yang sering dibilang di dunia nyata sebagai Pocong memperlihatkan dirinya dengan cara berdiri di salah satu jendela di rumah itu. Namun, bagi ketujuh pemilik indra ke 6 itu, makhluk itu bukan jadi masalah. 

          Berjalan tanpa arah yang jelas membuat mereka mudah untuk di ganggu, makhluk gaib yang berada dirumah itu mencoba untuk membuat mereka menjadi terpisah dan memang rencana makhuk di rumah itu berhasil. Mereka akhirnya memilih untuk berpencar supaya mudah untuk mencari Tira. Namun, apa yang mereka lakukan itu salah. Terpisah-pisah membuat kekuatan mereka menjadi lemah, dan sekarang mereka mudah untuk di jebak oleh makhluk-maakhluk itu. Siska yang menjadi sahabat dekat Tira yang sering diganggu oleh makhluk yang menyerupai Tira. Makhluk itu terus berlari mengajak Siska kesuatu tempat dan karena kekuatan indra ke 6 Siska tidak sebanding dengan kekuatan makhluk dirumah itu, akhirnya mata Siska mudah untuk di tipu dengan wujud yang menyerupai Tira. Siska terus mengikuti makhluk yang menyerupai Tira itu sampai ke suatu ruangan. Di ruangan itu Tira berhenti dan menangis.
          ‘Tira kenapa kamu menangis’ kata Siska sambil memegang bahu Tira.
          ‘gue ingin kamu ikut gue’ kata Tira sambil tertawa.
Dan saat itu Siska terkejut dengan ucapan Tira. Lalu Siska menjauh dari Tira karena Tira mulai bertingkah aneh. Tira yang tadinya berwujud manusia berubah menjadi sesosok wanita berbaju putih berambut panjang, atau sering di bilang dengan kuntilanak. Makhluk itu terus tertawa dan membuat Siska menjadi ketakutan, dan akhirnya Siska pergi dari ruangan itu. 

          Siska mulai bingung dengan keadaan yang dia rasakan sekarang, dia tidak tau harus kemana terlebih lagi apa yang dia alami tadi membuat dia menjadi teringat dengan sahabatnya itu, saat itu juga Siska menangis. Tangisannya membuat teman-temannya sadar dari pengaruh ilusi makhluk-makhluk itu sehingga teman-temannya langsung pergi menuju asal tangisan Siska.
          ‘Siska...’ terdengar dari bawah rumah itu. karena memang Siska berada di bagian atas rumah itu.
          ‘kamu dimana siska...?’ terdengar lagi suara seseorang yang Siska kenal memanggilnya.
          ‘gue disini, cepat kesini’ kata Siska sambil tetap menangis.
Akhirnya Ilham sampai ketempat Siska berada.
          ‘kamu kenapa Siska, apa yang terjadi?’ tanya Ilham sambil memeluk Siska.
          ‘gue tidak tau harus gimana lagi, gue tidak bisa menemukan Tira’ jawab Siska dengan putus asanya.
          ‘tenang saja, kita pasti akan menemukan dia, kamu tidak boleh putus asa begini, Tira dan sahabat-sahabat kamu yang lain berharap banyak sama kamu, jadi kamu tidak boleh mengecewakan mereka’ kata Ilham sambil terus menenangkan dan memberi semangat kepada Siska.
          ‘baik lah Ilham, ayuk kita cari Tira’ kata Siska sambil menghapus airmatanya.
Ketika mereka turun dari tangga, mereka langsung berjumpa dengan teman-temannya yang terlihat cemas.
          ‘ada apa Ari?’ tanya Ilham.
          ‘cepat kita pergi dari sini’ jawab Ari.
          ‘kanapa terburu-buru, kita belum menemukan Tira’ kata Ilham dengan bingungnya.
Dan dari belakang terdengar suara yang sangat Siska kenal.
          ‘gue disini Siska’kata Tira dengan sangat lemasnya. Dengan sangat terkejutnya Siska langsung memeluk Tira dan menangis di pelukanan Tira.
          ‘gue tidak akan membiarkan kamu pergi lagi Tira’ kata Siska sambil menangis.
          ‘sudah kita tidak punya banyak waktu, makhluk terkuat di rumah ini bisa mengurung kita semua kalau kita tidak cepat keluar dari rumah ini, kekuatan kita bertujuh tidak sebanding dengan makhluk itu, dia yang menguasai daerah ini, jadi cepat lah’ kata Rizal dengan cemasnya.

Akhirnya mereka bergegas keluar dari rumah itu. sesampai di luar rumah tiba-tiba, mereka mendengar teriakan seorang wanita yang terdengar sangat marah dan pada saat itu juga rumah itu lenyap entah kemana.

          Menemukan Tira adalah tujuan mereka yang utama. Namun, tujuan yang harus mereka selesaikan yaitu keluar dari dunia itu tanpa ada yang menjadi korban dari makhluk-makhluk disana. Akhirnya mereka menuju tempat awal mereka ke dunia ini tadi. Tira sangat lemas tapi untung saja teman-temannya membantunya untuk berjalan. Sesampainya di depan gubuk tua tempat awal mereka masuk tadi, mereka sedikit bingung untuk keluar dari dunia gaib ini, awalnya mereka masuk kedalam gubuk itu. Namun, didalam gubuk itu tidak ada apa-apa selain ruangan kosong yang gelap yang lembab. Tidak mengetahui cara kembali membuat mereka mulai merasa putus asa.
          ‘bagaimana kita bisa kembali?’tanya Yudi.
          ‘gue juga tidak tau’ kata Ari.
          ‘habislah kita, kita akan terkurung disini selamanya dan menjadi makanan makhluk-mahkluk itu’ kata Yudi dengan ketakutan.
          ‘lebih baik lo diam sebelum gue hajar muka lo’ kata Ari dengan emosinya.

Terlalu lama mereka di dunia gaib membuat tubuh manusia mereka menjadi lemas, perlahan mereka hanya bisa terdiam lemas. Namun, Siska langsung mengatakan ‘coba kita gabungkan indra ke 6 yang kita miliki, mungkin dengan cara seperti itu dapat membuka portal kedunia nyata, karena kita masuk kedunia ini menggunakan energi gaib yang ada di dunia gaib, jadi mari kita gabungkan kekuatan kita untuk membuka portal kedunianyata’ kata Siska dengan memberi semangat keteman-temannya yang lemas seakan tidak berdaya. Mereka pun saling berpegangan tangan dan membentuk lingkaran. Dengan berkonsentrasi sambil memejamkan mata, mereka semua mulai memikirkan orang-orang yang mereka sayangi yang ada di dunia nyata. lama-kelamaan mereka mendengar suara yang memanggil-manggil mereka, ketika itu juga, mereka membuka mata dan mereka terkejut ternyata mereka berada di dalam labor dan yang memanggil mereka itu adalah sahabat-sahabat Siska dan Tira.
          ‘Tira..’kata Ria sambil berlari menuju Tira berada.
          ‘apa kamu tidak apa-apa Tira?’tanya Ria sambil menangis di pelukan Tira.
          ‘tenang saja, gue tidak apa-apa’ jawab Tira dengan lemasnya.
          ‘kalian juga tidak apa-apakan?’ tanya Ria kepada pemilik indra ke 6 itu.
          ‘tenang saja, kami kan kuat jadi tidak akan kenapa-kenapa’ jawab billy sambil tertawa.

Akhirnya mereka semua pergi meninggalkan labor itu. sejak kejadian itu, di belakang sekolah dibuat tembok yang membatasi sekolah dengan halaman labor tersebut supaya tidak ada siswa-siswi yang menuju kesana lagi.

          Penulis : Yoki Merkuri
          Twitter : @yoki_ym

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...