Selembar
Hati di Chattingan
Bagaimana dua orang bisa jatuh
cinta?, bagaimana cara cinta itu datang?. Gak ada yang tahu. Namun, itulah
rahasia cinta. banyak cara yang orang
mengungkapkan cintanya ke pasangan. Baik itu dengan cara memberi bunga, ngajakin
makan, sampai adu balap sama polisi karena gak make helm. Cinta juga sering
disalah gunakan. Kayak cowok yang hobi bohongin cewek dengan bilang “aku tulus
mencintaimu!!!!”. Dan cewek percaya sambil terharu. Pada hal itu sebuah rayuan
palsu. Bukti kalau itu rayuan palsu adalah, ketika dulu ceweknya langsing,
karena kebanyakan makan akhirnya gendut, si cowok pasti akan berpaling. Bukti
kedua adalah kalau si cewek kentut, dan
bau kentut kecium sama cowoknya, ada kemungkinan 15 menit lagi si cowok bakalan
pura-pura amnesia, agar bisa menjauh dari ceweknya. Dan bukti yang ketiga
adalah, kalau ceweknya hobi ngupil dan upilnya di tempel di bawah meja, ada
kemungkinan si cowok bakalan mual , muntah darah dan akhirnya nyari pacar lain
dirumah sakit.
Kebanyakan orang menganggap Cinta
itu butuh kesempurnaan. Dan beberapa lagi menganggap Cinta itu buta. Gue tahu
dengan Cinta, gue ngerti dan kenal sama Cinta. yang jelas,
cinta itu gak sempurna, dan juga gak buta, karena Cinta itu nama teman sekelas gue. di kelas, gue selalu ngabisin waktu hanya untuk mandangan Cinta dari jauh. Mandangan Cinta sambil ngerasa kalau gue sedang jatuh cinta. entah dari mana awal gue bisa naksir sama dia. namun, itu yang gue rasain beberapa bulan belakangan ini. Cinta termasuk cewek populer di sekolah gue. banyak siswa disekolah maupun luar sekolah yang naksir Cinta. bahkan tukang Siomay pun sering PDKT sama Cinta. dengan bermodalkan Sporsi Siomay gratis. Si tukang Siomay selalu mencoba ngerbut hati Cinta. namun, sayangnya gak pernah berhasil.
cinta itu gak sempurna, dan juga gak buta, karena Cinta itu nama teman sekelas gue. di kelas, gue selalu ngabisin waktu hanya untuk mandangan Cinta dari jauh. Mandangan Cinta sambil ngerasa kalau gue sedang jatuh cinta. entah dari mana awal gue bisa naksir sama dia. namun, itu yang gue rasain beberapa bulan belakangan ini. Cinta termasuk cewek populer di sekolah gue. banyak siswa disekolah maupun luar sekolah yang naksir Cinta. bahkan tukang Siomay pun sering PDKT sama Cinta. dengan bermodalkan Sporsi Siomay gratis. Si tukang Siomay selalu mencoba ngerbut hati Cinta. namun, sayangnya gak pernah berhasil.
Malam itu gue baring di kamar sambil
ngeliatin foto Cinta yang gue unduh dari Facebooknya. Gue sekelas dengan Cinta,
namun gue gak pernah ngobrol atau pun nyapa dia. Mungkin karena rasa suka yang
akhirnya ngebuat gue menjadi penakut. Menjadi cowok yang gak keren alias jelek,
ngebuat gue susah untuk dekatin Cinta. bahkan untuk menatap matanya secara
langsung pun butuh keberanian yang besar. Perasaan yang gue pendam ini membuat
hati menjadi terbeban. Malam itu juga
gue nge-chat Rani, teman sekelas gue yang beberapa minggu ini menjadi tempat
gue berbagai cerita. Sesi gue dan Rani chattingan adalah saat malam hari ketika
tugas sedang gak ada. Gue dan Rani ngobrol banyak hal. Rani yang sering
ngelawak dan gue jadi bahan lawakannya. Rani tipe cewek yang humoris, asik, dan
manis. Gue gak habis fikir kenapa cewek seasik Rani bisa ngejomblo juga. walau
begitu, sesekali dia juga curhat soal perasaannya keseorang cowok, yang sampai
sekarang, gue gak tahu bentuk tu cowok. Entah manusia, orang, atau manusia
setengah orang. Setiap sesi chattingan berakhir, Rani selalu bilang “kita akan
terus kayak gini kan ki?, lo jangan cepat bosen sama gue ya”. Terkadang, gue
hanya menanggapi dengan sebuah candaan, karena yang gue tahu, kalau Rani cewek
yang super humoris.
Di kelas, gue masih terobsesi dengan
Cinta. bahkan gue mencari cara agar bisa ngobrol dengannya. Sampai akhirnya,
gue berhasil dapetin PIN BlackBerry
Message milik Cinta. Pin itu gue
dapat dari teman gue yang berbeda kelas. Gue gak mau minta sama teman sekelas,
karena gue udah ngebuat beberapa asumsi :
1. Gue bakalan di gosipin jadian sama Cinta, atau 2. Gue bakalan di hina, di maki dan akhirnya
di bakar masa sama penggemar Cinta yang ada di kelas gue. karena gak hanya gue
yang naksir sama Cinta. Masalah tentang cara dekatin Cinta pun terpecahkan
dengan ada PIN BlackBerry Message .
namun walau begitu, masalah baru pun hadir, yaitu, gue gak berani nge-chat dia
duluan. takut setelah gue nge-chat, Cinta langsung ngedelcont gue dari BlackBerry Message . ‘aduh!!, gimana ya,
apa harus gue chat dia’pikir gue. Malam itu, rencana nge-chat Cinta terpaksa
gue urungkan. Takut terjadi hal yang gak dinginkan.
Malam berikutnya, gue mencoba
memberanikan diri untuk nge-chat Cinta. namun, rasa takut membuat hal itu gak
terjadi lagi. saat itu gue hanya duduk diam, sambil ngelihatin hape di atas
tempat tidur. beberapa menit gue diam, sampai akhirnya hape gue berbunyi. saat
itu juga gue langsung ngebuka isi chat di BlackBerry
Message . ternyata yang Nge-chat gue itu Rani, bukan cinta. untuk malam
ini, sama seperti malam sebelumnya, gue gak jadi nge-chat Cinta. contact Cinta
yang gue punya hanya sebagai penambah isi di BlackBerry Message. Rani tetap setia nemanin gue malam itu, ngerubah
rasa bimbang gue manjdi tawa. Kesendirian gue sebagai jomblo, kini mulai lenyap
sejak hadirnya Rani nemanin gue chattingan. Namun, obsesi gue untuk ngedapatin
Cinta, terus berlangsung.
Beberapa hari berlalu. sampai
akhirnya di suatu malam, gue meyakinkan diri untuk nge-chat Cinta. gue sudah
siap dengan segala keburukan yang akan gue terima.
“Hay Cinta”sapa gue di BlackBerry Message.
Saat
itu chat yang gue kirim belum di tanggapin. Butuh waktu beberapa menit sampai
akhirnya Cinta ngebalas chattingan gue.
“hay juga, ini siapa?”.
“ini gue Yoki teman sekelas lo
Cin”kata gue.
“Yoki yang aneh itu ya?”tanya Cinta.
Entah
apa yang gue lakuin di kelas sehingga Cinta menganggap gue ANEH. Karena gue
berfikir ini awal yang baik, akhirnya gue meng-iyakan apa yang Cinta katakan.
“iya Cin, tapi gue gak aneh kok”jelas
gue.
“kata teman-teman gue sih gitu”kata Cinta.
Ternyata
selama ini, teman-teman Cinta pada ngelihatin gue bukan karena terpesona dengan
ketampanan gue, namun , karena mereka kaget, ada cowok aneh sekelas sama
mereka. Walau malam itu cukup nyesek buat gue, namun , gue berfikir positif
untuk kedepannya kalau ini adalah awal untuk bisa dapatin Cinta.
Hari demi hari, gue dan Cinta mulai
sering chattingan. Cinta yang dulunya gak kebuka, kita sering curhat ke gue.
Kebanyakan isi curhatnya adalah tentang keluarga. Sambil chattingan dengan
Cinta, gue juga nanggapin chatnya Rani. Di temani chattingan oleh dua orang
cewek, memang menyenangkan. Namun, pada akhirnya, gue harus tetap ngejar Cinta
dan ngejar obsesi gue untuk bisa jadian sama dia.
Malam itu entah kenapa di akhir
chattingan, Rani ngajakin gue untuk nemani dia ke Gramedia. Suatu hal yang gak
pernah dia lakuin ke gue. sedikit gak percaya,akhirnya gue pastikan lagi tentang ajakan Rani itu “lo
serius ni Ran?, gak becanda kan?”. Walau
awalnya gue berfikir ini sebuah candaan, namun ternyata Rani serius ngajakin
gue ke Gramedia. Karena gak mau membuat dia kecewa, akhirnya gue meng-iyakan
ajakan Rani.
Keesokan harinya. Sepulang sekolah,
gue dan Rani langsung pergi menuju Gramedia yang ada di jalan Sudirman.
Sepanjang perjalanan, gue dan Rani ngobrol banyak hal. Rani tetap lah Rani, di
chattingan humoris , aslinya gak berubah. sesampinya di Gramedia, Rani langsung
ngajakin gue ke lantai dua tempat dimana Novel-novel berada. Dari sana gue
mulai tahu, kalau Rani seorang penggemar Novel.
“setiap bulan, gue selalu kesini ki,
beli novel buat di baca, sekalian buat koleksi juga”kata Rani, sambil milih
novel.
Ngelihat
Rani bolak bali ngebaca sinopsis, gue mulai sadar, kalau Rani itu cewek yang
manis. Dan sampai sekarang, pertanyaan gue tentang ‘kenapa gak ada cowok yang
naksir dia?’ itu belum terjawab. Dari Gramedia, gue dan Rani pergi makan ke
Cafe Steak yang terkenal di Pekanbaru. disini gue pesan minum cappucino cincau
dan sporsi Steak ayam, sedangkan Rani mesen steak daging dan cappucino
cincau. Di sana gue lebih mirip kayak
sepasang kekasih yang lagi pacaran. Saling berhadapan, dan sesekali becanda dengan cara suap-suapan. Di
tengah becandaan itu, tiba-tiba hape gue berbunyi. setelah gue lihat, ternyata
itu Cinta yang nge-chat gue.
“siapa ki”tanya Rani, penasaran.
“ini Cinta nge-chat gue”kata gue,
sambil senyum ngelihatin hape.
Saat
itu suasana berubah drastis, yang tadinya bacanda dan tertawa bersama, kini
diam sambil menyantap hidang masing-masing. Sepulangnya dari Cafe Steak, gue
langsung nganter Rani pulang. Takut entar di kira menculik anak orang, karena
gue pernah dikira perampok waktu masuk
ke bank sambil nenteng golok. Menjelang Rani masuk kedalam rumah. Gue ngelihat
senyum manisnya terpancar kearah gue. seperti mengatakan kalau dia senang
dengan hari itu.
Beberapa hari berlalu, gue mulai
kewalahan ngebalas chat Rani dan Cinta. sekarang gue baru tahu, kenapa gue gak
mau selingkuh. Itu karena ngebalas chatnya susah. Obsesi gue ke Cinta begitu
besar, sehingga gue lebih milih chat ke Cinta dari pada Rani. Bahkan beberapa
kali, gue dan Cinta pergi nonton berdua.
Suatu waktu, Rani nge-chat gue “ki
makasih ya udah mau nemanin gue ngechat selama ini. gue senang dengan ada lo.
Gue senang, bisa ngobrol sama lo, dan lo perlu tau, kalau gue takut kehilangan
lo. Jujur gue sayang sama lo. Tapi dari apa yang gue lihat. Lo sekarang udah
berubah, lo ngejauh dan lagi fokus sama Cinta. gue senang bisa ngelihat lo
bahagia. Semoga lo bisa dapatin Cinta ya ki. Bye ki selamat tinggal”. Sebuah
kata yang ngebuat gue berfikir keras tentang kesalahan yang mungkin pernah gue
lakuin ke Rani. Namun, gue gak ingat kesalah apa, sampai akhirnya dia
nge-delcont gue di BlackBerry Message dan gak mau nyapa gue lagi di kelas.
Seiring berjalannya waktu, gue dan
Cinta makin dekat, dan gue semakin cinta
dengannya. namun, tetap aja sesekali gue kengen dengan cara obrolan Rani yang
super humoris. Cinta memberi gue cinta untuk di rasakan. Tapi entah kenapa
suatu malam, Cinta gak nge-chat gue, dari malam itu, Cinta mulai jarang dan
sulit di hubungi. Bahkan beberapa kali gue berfikir apa ini sebuah kejutan atau
ujian buat gue, supaya dia tahu seberapa pedulinya gue dengannya.
Sesekali chat gue di balas, namun
dengan jawaban yang sama yaitu “ gue lagi sibuk ni ki, udah dulu ya”. Orang
yang dulu dekat dengan gue, kini berangsur-angsur menjauh. Bahkan Cinta yang
gue harapkan untuk menjadi pacar. kini hilang tanpa kabar. Di kelas, Cinta gak
pernah mau bicara dengan gue, mungkin karena gue cowok jelas yang gak populer.
Pada akhirnya gue tetap memberanikan diri bertanya kedia.
“hay Cinta, lo kok gak mau balas
chat gue lagi?”tanya gue. saat itu Cinta sedang duduk di kelas.
“maaf ya ki, lo jangan chat gue lagi
ya, soalnya cowok gue itu pecemburu jadi gak suka ada cowok lain yang
nge-chat.”.
“jadi lo udah punya cowok ya
Cinta?”tanya gue, lemas.
“udah, baru beberapa minggu ni”
jawab Cinta sambil tersenyum.
“selamatnya”kata gue ngebalas
seyumnya.
Sejak
mendengar kabar itu, gue mulai ngerasa sendiri. Gue mulai berfikir dan ingat
dengan kesalahan gue ke Rani. Yaitu mengabaikannya. Mengabaikan Cinta yang
benar Tulus ke gue. bukan cewek yang bernama Cinta, yang ternyata ninggalin
gue. belakangan gue baru tahu, kalau Rani sengaja jomblo dan nolak banyak
cowok, Cuma buat gue. namun, gue gak sadar kalau dia mencintai gue dengan
tulus. Gue dapat kabar itu dari teman-temannya.
Beberapa bulan berlalu. Rani kini
udah gak jomblo lagi. dia udah mau nerima gue jadi teman di BlackBerry Message. Bahkan Display Picture
di BlackBerry Message memperlihatkan foto mesra dengan pacarnya. kini gak ada cewek yang nemani gue
chattingan. Kini gue sendiri menikmati apa yang udah gue lakuin, yaitu
mengabaikan kebahagiaan tulus yang dekat demi sebuah kebahagiaan yang berada
jauh dan gak pasti adanya.
Penulis
: Yoki Merkuri
Twitter
: @yoki_ym
No comments:
Post a Comment