Nonton Bioskop
Cinta
adalah kata yang sering menghiasi jagat perfileman seluru dunia. Ada cinta
monyet, cinta sejati, cinta main-main, bahkan nama orang juga di beri
cinta. semua tahu apa itu cinta. tapi
tidak semua yang mengerti dengan cinta. film di televisi lebih memperlihatkan
kalau cinta itu semudah mengupas kulit jeruk. Pada hal sebenarnya cinta itu
seperti mengupas kulit durian. Penuh dengan duri yang tajam. Namun, didalamnya
tersimpan hal yang indah.
Aldo
Merkuri, seorang jomblo yang hidupnya di habiskan dengan menonton televisi dan
berharap bisa memiliki pacar. Di kampus keadaannya cukup mengenaskan.
Teman-teman yang sudah punya pacar selalu sibuk dengan urusan mereka sendiri.
megangin hape, SMSan atau sekedar Chattingan dengan pacar mereka. Aldo yang
jomblo hanya bisa diam duduk di kursi berharap bakalan ada SMS nyasar. Beberapa
menit berlalu, sejak awal Aldo terus melihat kearah hapenya. Sesekali ngecek
pulsa biar ada kegiatan. harapan
buat dapatin pacar tidak pernah hilang dari diri Aldo. bukan ia tidak pernah
berusaha. Bahkan teman-temannya juga sering mengenalkan dengan teman cewek.
namun, bagai magnet dan kayu. Tidak bisa bersatu. Jomblo tetaplah jomblo.
Merasa
tidak ada yang menelpon bahkan SMS. Aldo langsung menyimpan hape ke kantong
celana. Tapi tiba-tiba hape Aldo pun berbunyi ‘Tiiit...Tiiit...Tiiit....’.
kaget bercampur bahagia. Aldo langsung meraih hape yang ada di kantongnya.
Harapan itu selalu ada bagi orang yang mau bersabar. Seperti Aldo yang berharap
mendapatkan SMS dari orang yang gak di kenal. perlahan, Aldo membuka isi sms
itu. namun, bagai gunung meletus di siang bolong. Aldo terdiam sambil menundukkan
kepala. Matanya terpejam untuk beberapa detik sambil menghembuskan nafas
kecewa. Ia juga kembali memasukkan hapenya kedalam kantong. Aldo sedikit
bahagia, karena harapannya terkabul. Tapi ia kesal karena yang SMS adalah seorang operator seluler.
“Pulsa
Anda kurang dari Rp. 1000 dengan masa aktif s.d 2015-08-04 23:59:59. Segera
lakukan pengisian ulang pulsa anda.”
Merasa kecewa yang mendalam. Aldo memutuskan untuk segera
pulang. Karena siang ini tidak ada jam kuliah lagi. Di perjalanan, menuju
parkiran. Zidan tiba-tiba saja menghampiri Aldo. Zidan adalah teman sekelas
Aldo yang memiliki hobi dalam menonton film. Namun, Zidan bukan seorang jomblo.
“do....!tunggu.....”teriak
Zidan.
“apaan,
lo mau ngejek gue lagi?”tanya Aldo kesal.
“enggak
dow, sensi amat sih lo. Gue kesini mau ngajakin nonton bioskop. Kebetulan ada
film horor baru ni”jelas Zidan ke Aldo.
“enggak,
gue lagu gak mud ngapa-ngapain”kata Aldo dengan suara kesal.” Yaudah gue
duluan”
“iyadeh
do”
Di jalan, Aldo sesekali mengingat ucapan Zidan. ‘kira-kira
judul film barunya apa ya?’tanya Aldo dalam hati. berhenti di trafiic light,
Aldo masih tetap kepikiran dengan tawaran Zidan. Tapi apa daya, rasa malu nolak
ajakan Zidan membuat Aldo berupaya sendiri untuk mencari tahu tentang film
horor terbaru itu.
Aldo
hobi nonton film. Terlebih lagi kalau
itu adalah film horor. Di rumah, Aldo masih gak tenang. Ia masih penasaran
dengan film baru yang Zidan ucapkan. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk
membuka internet. Mencari jawaban dari pertanyaannya. Di internet segala macam
judul film terbaru hari ini maupun kedepannya bisa di temukan dan itu membuat
rasa penasaran Aldo berubah menjadi penasaran banget. Karena dari judulnya,
film horor kali ini terdengar lebih horor dan unik.
“boleh
ni di coba! Tapi gue harus nonton sama siapa?”tanya Aldo kebingungan.
Di kamar, Aldo mencoba ngechat bahkan nelpon teman-temannya.
Ia berharap kalau bakalan dapat teman nonton. Tapi sampai ayam melahirkan dan
kucing bertelur. Aldo tetap gak nemuin teman nonton. Sampai akhirnya, sore itu
Aldo memutuskan untuk pergi sendiri ke bioskop. Seperti biasa, kemacetan selalu
datang disaat jam pulang kerja. sehingga waktu tempu Aldo menuju bioskop
melebihi batas normal.
“apa
yang terjadi dengan hidup ini. hape gak ada yang SMS, nonton gak ada yang
nemanin, sekarang motor gak bisa gerak karena macet”kata Aldo ngeluh.
Kesialan terus menghantui Aldo. ia terlihat lebih tragis
dari seekor kucing yang di buang pemiliknya. Tapi sedikit kesabaran membuahkan
rasa yang manis. Karena Aldo akhirnya sampai di bioskop dengan selamat.
Suasana
di loby terlihat sepi. Maklum saja, karena hari ini bukan hari libur. Bahkan bisa
di bilang hari sibuk orang beraktivitas. Namun, begitulah jomblo. Biar gak
sedih ngeliat orang nonton berpasangan. Seorang jomblo harus bisa memilih waktu
yang pas untuk menonton film di bioskop, seperti hari kerja. Aldo yang masih
kecapekan karena macet, langsung membeli tiket. Sebuah keberuntungan buat Aldo.
karena penjaga tiketnya adalah seorang cewek cantik, manis, berambut panjang
dengan senyuman yang indah. Tanpa membuang kesempatan. Aldo langsung merubah
sikap. Ia terlihat lebih cool dan sok keren.
“bisa
saya bantu ?”tanya penjaga tiket.
“saya
mau nanya, apa ini tempat buat beli tiket film Pocong vs Kuntilanak?”kata Aldo.
“iya,
mau kursi nomor berapa?”tanya penjaga tiket.
“nomor
53 aja mbak”jawab Aldo sambil menunjuk kearah denah kursi.
“kenapa
gak di tepi aja mas, kabanyakan orang pacaran nyari yang di tepian”kata penjaga
tiket.
“saya
sendiri mbak!”seru Aldo.
“oh! Jadi
itu bukan pacar mas ya?”tunjuk penjaga kasih keseorang cewek yang ada di
belakang Aldo.
Belum sempat Aldo melihat kearah belakang. Cewek yang ada di
bekalangnya langsung menjaga dengan tegas.
“Enggak...
saya bukan pacarnya!”
Mendengar hal itu, Aldo hanya bisa menelan ludah sambil
perlahan pergi duduk menunggu studio tempatnya menonton kembali di buka.
Waktu terus
berlalu, hari berganti menjadi malam. Aldo yang cukup lama menunggu kini sudah
bisa masuk kedalam studio bioskop. Ia duduk di kursi pilihanya. Kursi di bagian
tengah yang sebelah kiri dan kanannya kosong. Aldo yang merasa duduk sendiri,
mencoba ngelirik kearah kursi bagian atas. Memang terlihat beberapa orang duduk
berdua, mereka duduk di kursi bagian samping, bahkan ada duduk di kursi paling
atas. Di abgian bawah juga terlihat ada segerombolan anak SMA yang lagi
cengengesan. Ketawa ketiwi kayak ibuk-ibuk arisan. Aldo sendiri dari awal pergi
sampai sekarang hanya bisa diam menung sambil nungguin filmnya di mulai.
Kesabaran
membuahkan hasil, kini Aldo bisa menikmati film yang ia dambakan. Film horor
terbaru yang judulnya cukup unik. Di beberapa adegan yang memperlihatkan sosok
kuntilanak yang mengganggu penghuni rumah. saat itu juga beberapa cewek teriak
histeris gak karuan. Aldo yang fokus menonton langsung ngerasa terganggu. Tapi apa
boleh buat. Ia hanya bisa komat kamit kayak dukun yang lagi baca mantra “apa
yang seram sih!, dikit hantunya nongol teriak, dikit hantunya nongol teriak”.
Tapi perkataan
Aldo itu di sambung oleh seseorang
“iya
bener banget tu. Gangguin orang nonton aja”
Merasa kaget, Aldo langsung reflek melihat kearah suara yang
ia dengar. Dan alangkah terkejutnya Aldo. kalau ternyata ada sosok pocong sedang
duduk di sebelahnya.
“eh...!
lo ngapain nonton bioskop make kostum pocong. Buat gue kaget aja”kata Aldo
kesal.
“iya
sorry, habisnya aku ngefans sama pemain film kuntilanak vs pocong ini”
“iya
tapi gak gini-gini juga” kata Aldo kembali mencoba untuk tenang.
Gak menonton, Pocong yang duduk di sebelah Aldo tiba-tiba
saja ngomel sendirian” film apaan ni, kenapa di situ aku di buat berantem. Pada
hal sebenarnya gak gitu, aku bersahabat dengan nya. Ini namanya fitnah dalam
perfilman”. Aldo yang merasa risih dari
awal hanya bisa ngelirik sambil berpikir kalau sosok ini adalaah orang gila
yang baru bebas dari rumah sakit jiwa. Tapi semakin lama, sosok yang ada
disebelah Aldo semakin mengganggu dengan komentarnya soal film.
“maaf
mas, bisa tenang gak. Soalnya gue mau nonton ni”tegur Aldo kesal.
“iya
mas, maaf, tapin bener, kenyetaannya aku gak berantem. Ini di karangan orang
mas”kata Pocong
“iya
namanya film. Udah nikmatin aja”kata Aldo.
“oiya,
mas nonton sendirian ya?”tanya Pocong. “pacarnya mana?”
Mendengar pertanyaan yang mengerikan itu Aldo yang kesal
kini semakin kesal.
“Gue
itu gak jomblo, gue hanya mau nonton sendirian aja, jadi tolong jangan tanyakan
hal kayak gitu” jawab Aldo dengan nada kesal.
“ooh,
iya maaf mas. kalau boleh tau namanya siapa?”tanya pocong.
“Aldo!”jawab
Aldo sambil mengulurkan tangan.
“Sicong.
Maaf gak bisa salaman”balas Pocong.
“kenapa
gak bisa salaman? Emangnya tangan lo kenapa?””tanya Aldo penasaran.
“ya
beginilah jadi pocong jadi gak bisa ngeluarin tangan”jawabnya sedih.
Kali ini Aldo benar-benar ketawa lepas. Bahkan orang yang
lagi nonton langsung menegur Aldo
“Woiii!!,
disini bioskop, bukan tempat ketawa-ketawa”
“eh! Maaf
ya, maaf semua”
Aldo yang ketawa pelan, masih gak percaya dengan ucapan sosok
yang ada disampingnya.
“lo tu
terlalu mendalami kostum. Udah buka aja, aneh kalau ada orang ngeliat lo pake
kostum ini”kata Aldo sambil tertawa pelan.
“orang
lain gak bisa ngeliat aku selain mas sendiri. dan lagi pula, aku ini hantu loh
mas”kata Sicong dengan nada serius.
“hahaha...,
entr bisa gila lo kalau gini terus”kata Aldo terus tertawa.
“yaudah
kalau gak percaya”
Setelah filmnya selesai, Aldo mencoba melihat kearah teman
barunya itu. tapi alangkah kagetnya Aldo, saat dia tahu kalau sosok yang ada
disebelahnya tadi sudah tidak ada. Tapi tetap aja Aldo berpikir positif dan pergi pulang kerumah. di perkiran, Aldo mendengar
ada suara yang memanggil namanya “Aldo...Woii mas Aldo...”. Reflek, Aldo
langsung melihat kearah suara itu berasal. Kaget untuk sekian kalinya. Sosok yang
bernama Sicong kembali muncul di hadapannya.
“bangsat!
lo ngagetin gue terus. Udah ganti tu kostum”kata Aldo kesal.
“aku
ini hantu mas. beneran hantu loh”kata Sicong.
“gue
gak percaya kalau lo hantu. Jadi ngapain lo manggil gue?”tanya Aldo.
“ya mau
kenalan aja mas, cari teman buat ngobrol, kita kan sama jomblo mas”kata Sicong.
“gue
gak jomblo. Gue hanya lagi sendirian aja”kata Aldo sensitif.
Beberapa orang yang melintas di sebelah Aldo terus ngelihat
dengan tetapan tajam. Hampi semua yang ada di perkiran melihat kearah Aldo. merasa ada yang aneh, Aldo lalu bertanya ke
orang yang sedang mengambil motor disebelahnya.
“maaf,
gue mau nanya, kenapa abang ngelitain gue kayak gitu?”
“gak Cuma
gue bro. Tapi yang lain juga. ya itu karena lo bertingkah aneh, bicara sendiri”
“ha!,
abang gak ngeliat gue bicara sama ni orang aneh”tunjuk Aldo kearah Sicong.
“gila
lo dek, yaudah pulang sana. entar bisa buat malu-maluin diri lo sendiri”
Merasa kalau perkataan Sicong benar. Aldo mulai cemas. Ia perlahan
pergi tanpa mau melihat kearah belakang. Keanehan yang ia alami malam ini
hilang begitu saja ketika sampai dirumah. Karena nyokap Aldo keburu ngomel.
Di kamar,
Aldo masih mengingat teman yang baru ia kenal itu. sosok aneh yang merasa kalau
dia itu hantu. Dalam menungnya itu, tiba-tiba saja, ada sosok yang menyapa Aldo
“hay
mas, jadi disini kamar mas Aldo ya!”
Perlahan, Aldo melihat kearah suara itu. dan ternyata itu
Sicong yang lagi berdiri di depan jendela. Takut setengah mati, Aldo teriak
sambil berlari keluar kamar. Bahkan saking histerisnya. Kedua Adek Aldon pun
juga berlari menghampiri Aldo.
“ada
apa bang?, kenapa teriak-teriak”tanya kedua adek Aldo dengan nada cemas.
“ada
apa ni?”sambung nyokap.
“ada
hantu ma, ada hantu di kamar”jawab Aldo dengan nada ketakutan.
Hal hasilnya, Aldo di omelin nyokap lagi. karena setelah di
periksa. Di kamarnya tidak ada apa-apa. Hari ini Aldo mendapat pelajaran. Kalau
film horor ternyata bisa membuat ketakutan ketika dirumah. Tapi tetap aja, ia
penasaran dengan sosok yang bernama Sicong ini.
No comments:
Post a Comment